Tiket Asian Games 2018 telah dijual resmi mulai akhir Juni lalu (30/06/2018). Ihwal tersebut telah disampaikan oleh Ketua Panitia Pelaksana Asian Games (Inasgoc) 2018, Erick Thohir pada Senin (11/06/2018).
Panitia menyiapkan dua jenis tiket yang dijual selama perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang pada Agustus hingga September mendatang. Direktur Ticketing Inasgoc, Sarman Simanjorang, menyatakan bahwa jenis tiket tersebut adalah internasional dan lokal.
“Untuk harga, itu ada dua macam, harga lokal dan internasional,” terang Sarman di Plaza Mandiri Jakarta, Jumat (29/6/2018) dilansir Kompas.
Sarman mengatakan keputusan penerapan dua harga tiket oleh Inasgoc tersebut dirasa wajar diterapkan.
“Pertimbangannya pertama bahwa di beberapa event internasional memang selalu ada seperti itu juga. Jadi, harga lokalnya pasti beda dengan harga internasional. Kedua ya boleh dikatakan kalau kita kurs-kan ke dollar kan juga sangat murah nanti,” jelas Sarman.
Perbedaan harga tiket didasarkan pada kartu identitas atau nomor telepon pada saat pembelian tiket dengan sistem daring. Tiket internasional dijual 20 persen lebih tinggi dibanding dengan tiket lokal.
“Mereka kalau beli kan nanti menunjukkan paspor, nah otomatis akan dikenakan harga internasional. Kemudian, kedua, dari nomor handphone luar, maka otomatis akan jadi harga internasional,” lanjut Sarman.
Untuk harga tiket sendiri, Sarman menyampaikan hal itu bakal variatif, bergantung tingkat pertandingan dari babak kualifikasi, semifinal, dan final.
Selain itu variasi harga tiket bergantung pula pada venue dan olahraga apa yang hendak disaksikan.
“Kalau di Indonesia kan olahraga utamanya sepak bola, kemudian bulu tangkis, dan basket, kemudian voli, itu cabang olahraga favorit atas, kemudian menengah itu ada renang, atletik. Jadi, kalau harga sangat variatif, ya bergantung itu juga,” tutur Sarman.