Empat orang yang tergabung dalam mahasiswa pecinta alam (Mapala) Sekolah Tinggi Teknologi Garut (STTG) dikabarkan terjatuh dan terjebak di Goa Batu Badak, Kampung Sarongge, Desa Wakap, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada Minggu (18/11/2018).
Hingga Minggu malam, tim dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung, Pos Pencarian dan Pertolongan Tasikmalaya, organisasi pencinta alam Tasikmalaya dan TNI-Polri masih berupaya mengevakuasi korban.
Diketahui peristiwa mahasiswa terjebak di goa ini bermuara pada kegiatan mahasiswa pencinta alam yang tengah mengikuti masa bimbingan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pencinta Alam, Sekolah Tinggi Teknologi Garut (STTG).
Kegiatan ini menganjurkan para mahasiswa untuk menuruni Goa Batu Badak. Namun diduga tali yang dipakai sebagai penopang tubuh para korban terputus.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung, Deden Ridwansah melalui rilis resmi, mengungkapkan bahwa dugaan penyebab sementara adalah adanya tali putus.
Keempat mahasiswa pecinta alam yang terjaduh dan terjebak di goa tersebut adalah Ade Marjanudin (25 tahun), Deni Ramdani (21 tahun), Rodiaman (18 tahun), dan Aminudin (18 tahun).
Upaya evakuasi diketahui cukup sulit dikarenakan kondisi Goa Batu Badak di Tasikmalaya ini sedang gelap, pada Minggu (18/11/2018) malam, serta keadaan cuaca yang tidak mendukung karena sedang musim hujan
Tak hanya itu, ruang yang ada juga diketahui terbatas, ¨visibilitas minim,¨ ungkap Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung, Joshua Banjarnahor.
Peristiwa para mahasiswa yang terjatuh dan terjebak di goa sedalam 50 meter tersebut terjadi pada pukul 14.30 WIB. Berdasar laporan terakhir melalui Kapolsek Bantarkalong, Ajun Komisaris Iteng, tim masih mengevakuasi para mahasiswa yang masih terjebak di goa.