Jogja Republik Onthel (JRO) telah selesai dengan sukses dan lancar. Acara yang diadakan di benteng Vredeburg pada sabtu dan minggu (21-22/10) kemarin dihadiri ribuan pesepeda atau Onthelis dari berbagai daerah di Indonesia.
Acara JRO sendiri merupakan event yang diadakan oleh Paguyuban Onthelis Djogjakarta (Podjok) bersama Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti). Kegiatan ini menjadi ajang kumpul para onthelis dan komunitas dari berbagai daerah.
“event ini merupakan wadah untuk kumpul para pesepeda sekaligus untuk mengembalikan marwah Jogja sebagai kota ramah bersepeda” Ujar Munthowil, Presiden dari Jogja Republik Onthel.
Baca juga keseruan-keseruan yang hanya bisa didapatkan di acara festival sepeda dengan klik disini
Berikut ini adalah rangkaian kegiatan dari Jogja Republik Onthel tahun 2017:
Acara Jogja Republik Onthel pada tahun 2017 dihadiri oleh 99 komunitas dari seluruh daerah di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Kebumen, Kalimantan Tengah dan lain-lain.
Hadir pula tidak kurang dari 3000 onthelis dan sepeda onthel dalam acara yang terpusat di Museum Benteng Vredeburg. Hal ini tidak lain, lantas dijadikan sebagai sarana mendekatkan diri antar sesama Onthelis yang datang.
Salah seorang peserta asal Jakarta, Mawardi mengatakan “dengan kegiatan kaya gini, kita bisa ketemu sesama pecinta sepeda onthel. Bertukar cerita, informasi dan nambah teman juga”.
Sebagai puncak acara Jogja Republik Onthel, pada hari kedua diadakan kirab sepeda onthel dengan bersepeda bersama mengelilingi Kota Jogja yang diikuti oleh ribuan peserta yang hadir.
Acara gowes ini dimulai dari Museum Benteng Vredeburg, yang dibuka oleh Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Paku Alam X dengan diiringi pembunyian bel/klakson khas sepeda Onthel.
Adapun rute yang dilalui para Onthelis ini adalah Benteng Vredeburg, Kota Baru, Kawasan Tugu Jogja, Jalan Mangkubumi, Jalan Malioboro dan berakhir kembali di Museum Benteng Vredeburg. Dengan diselingi mengunjungi Museum Kirty Dewantara dan Pura Pakualaman.
Selain menggelar berbagai rangkaian kegiatan yang erat kaitannya dengan sepeda onthel, Jogja Republik Onthel juga menyuguhkan berbagai kreasi kesenian dan budaya, diantaranya adalah tarian angguk.
Baca juga tentang tarian tradisional Gandrung Sewu dengan klik disini
Tarian Angguk oleh Sripalaras mengawali kegiatan deklarasi Jogja Republik Onthel dan kirab sepeda onthel. Tari ini mendapat banyak perhatian para peserta JRO yang datang dari luar Yogyakarta.
Tari Angguk sendiri merupakan tarian tradisional khas Yogyakarta yang dimainkan berkelompok oleh para penari wanita, dengan kostum menyerupai serdadu Belanda lengkap dengan gombyok barang emas, sampang, dan topi pet hitamnya.
Tidak lengkap rasanya menghadiri atau mengikuti event sepeda onthel tanpa ada pasar Klithikan, yang merupakan sebutan bagi pasar penjual perlengkapan sepeda onthel.
Dalam gelaran JRO tahun 2017, dihadirkan puluhan pelapak klithikan di area Benteng Vredeburg dengan berbagai barang jualan, seperti lampu, batang, sepeda, setang, sadel bahkan ada yang menjual sepeda onthel utuh siap pakai.
Pasar klithikan ini ternyata mampu menyedot pengunjung tidak hanya para peserta dari onthelis, tetapi juga masyarakat Jogja.
“Saya dateng kesini mau liat klithikan aja, siapa tau ada yang cocok” kata salah seorang warga Sutoyo.
***
Kegiatan Jogja Republik Onthel tahun 2017 memang telah usai, tetapi disampaikan oleh Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, diharapakan event ini akan menjadi agenda tahunan atau dua tahunan sehingga dapat menjadikan Yogyakarta sebagai kota onthel.
Event Recap Jogja Republik Onthel 2017