Situs Majapahit di Trowulan, Saksi Bisu Kejayaan Nusantara di Masa Lalu

Situs Trowulan merupakan kawasan kepurbakalaan peninggalan Kerajaan Majapahit yang terletak di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Situs Trowulan merupakan kawasan kepurbakalaan peninggalan Kerajaan Majapahit yang terletak di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Sejak tahun 2009, Situs Trowulan telah didaftarkan oleh Pemerintah Indonesia sebagai Warisan Dunia UNESCO. Menurut catatan sejarah, situs bersejarah ini dibangun pada 1293 M dan runtuh di tahun 1521 M.

Nama “Trowulan” pada Situs Trowulan merujuk pada nama kecamatan dimana tempat bersejarah ini berada. Menurut Henri Maclaine Pont, Trowulan dahulu bernama “Setra Wulan”. Pendapat mengatakan “Sastrawulan”, merujuk pada sumber Serat Darmagandhul pupuh XX yang menjadi tempat Raja Brawijaya dimakamkan.

Candi Bejang Ratu, salah satu candi di Situs Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur (Instagram/jovianpangestu).

Satu-Satunya di Indonesia

Dahulu kala, Situs Trowulan adalah kawasan perkotaan yang cukup maju dari Kerajaan Majapahit yang mulai ditempati pada masa kepemimpinan Tribhuwanatunggadewi Jayawishnuwardhani dan Hayam Wuruk. Situs ini menjadi satu-satunya situs kepurbakalaan di Indonesia yang berbentuk kota dari masa kerajaan kuno klasik nusantara abad V-XV M.

Sebagian besar bangunan bersejarah yang ditemukan di Situs Trowulan meliputi istana kerajaan, candi, makam, gapura, kolam, dan rumah-rumah penduduk. Berikut ini adalah situs arkeologi yang ditemukan di Situs Trowulan.

  1. Candi Tikus
  2. Gapura Bajang Ratu
  3. Gapura Wringin Lawang
  4. Candi Brahu
  5. Makam Putri Cempa
  6. Kolam Segaran
  7. Candi Menak Jingga
  8. Situs Watu Umpak
  9. Makam Troloyo
  10. Situs Sentono Rejo
  11. Candi Gentong

Situs Paling Terkenal

Candi Tikus yang dahulu digunakan sebagai pemandian ritual (Instagram/mario.is.m).

Dari semua situs arkeologi yang ditemukan di Situs Trowulan, Candi Tikus adalah yang paling terkenal. Berbeda dengan candi umumnya, Candi Tikus berupa kolam pemandian ritual (pertirtaan) yang ditemukan pada 1914. Dinamakan demikian, karena saat ditemukan Candi Tikus menjadi tempat bersarang tikus. Dipugar dengan kondisi yang sekarang pada 1985 dan 1989, arsitekturnya terbuat dari batu bata merah berbentuk cekungan bujur sangkar.

Beberapa makam kuno juga ditemukan di Situs Trowulan. Beberapa diantaranya memiliki corak Islam seperti Makam Putri Cempa dan Makam Troloyo. Penemuan ini membuktikan bahwa Islam telah hadir sebagai komunitas kecil, jauh sebelum abad ke-14 M. Makam Putri Cempa adalah peristirahatan selir Raja Brawijaya IV yang berasal dari Kerajaan Champa di Vietnam. Sedangkan di Makam Troloyo dipercaya terdapat makam Raden Wijaya, raja pertama Majapahit.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU