Hobi Selfie Saat Traveling Bisa Merusak Kulit. Ini Bukti Ilmiahnya

Salah satu bukti selfie bisa merusak kulit. Cahaya dengan panjang gelombang 4-500 nm itu diyakini memiliki dampak negatif pada pigmentasi.

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Apakah Anda hobi foto selfie saat jalan-jalan? Bila iya, sebaiknya Anda perlu membaca artikel ini dengan seksama.

Baca juga: Tipe pelancong menyebalkan yang akan Anda temui di bandara

Siapa sangka hobi foto selfie yang tampak menyenangkan dan terlihat sepele ini bisa merusak kulit. Justine Hextall, dokter dari The Harley Medical Group, mengatakan layar ponsel memancarkan cahaya high energy visible atau HEV.

Foto selfie saat traveling bisa merusak kulit. Foto/genmuda.com

Cahaya dengan panjang gelombang 4-500 nm itu diyakini memiliki dampak negatif pada pigmentasi dan pori-pori serta bisa menembus ke bagian dalam kulit.

“Hal ini menyebabkan radikal bebas yang meningkatkan regulasi enzim MMP-1 serta memecah kolagen kulit dan elastin, struktur yang menjaga kulit tetap awet muda,” ungkap Hextall.

Ia menambahkan, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa cahaya HEV lebih merusak kulit daripada sinar matahari. Paparan cahaya biru dari ponsel, tablet, dan komputer juga mempercepat penuaan dan akhirnya mengurangi kemampuan sel kulit memperbaiki diri.

Ilmuwan menyebutkan, penggunaan ponsel atau tablet di luar ruang tanpa mengaplikasikan sun protection bahkan lebih buruk lagi. Sebab, refleksi dari layar dapat meningkatkan paparan sinar UVB dan UVA yang buruk bagi kulit.

Maka, mengaplikasikan sun protection atau sunblock sudah menjadi kewajiban saat Anda berada di luar ruangan. Apalagi Anda sedang liburan di pantai atau di wilayah dengan intensitas terpapar matahari begitu tinggi. Namun, Anda pun harus tepat memilih SPF terbaik untuk kulit.

Cara menghitung SPF yang tepat untuk tubuh

Agar kulit tidak terbakar gunakan sublock karena selfie saat traveling bisa merusak kulit. Foto dari vucare.com

Hal lain yang perlu diperhatikan sebelum memilih tabir surya adalah kadar SPF. SPF atau kepanjangan dari Sun Protection Factor merupakan tanda berapa lamakah tabir surya yang digunakan efektif untuk melindungi kulit.

Biasanya kulit yang tidak terlindungi tabir surya akan terbakar sinar matahari setelah 15 menit. Anda memerlukan tabir surya yang memiliki kandungan SPF agar bisa terlindungi dari sengatan matahari lebih lama. Pilihlah kandungan SPF yang sesuai dengan kebutuhan.

Baca juga: Hal-hal yang perlu Anda ketahui sebelum memakai tabir surya

Di setiap produk terdapat angka yang mengikuti tulisan SPF. Angka tersebutlah yang menentukan berapa lama kah tabir surya bisa melindungi tubuh Anda dari paparan sinar matahari. Untuk mengetahui berapa angka SPF yang dibutuhkan, gunakan rumus berikut ini;

SPF Number X waktu yang dibutuhkan untuk membakar kulit tanpa tabir surya = lama waktu untuk berada di luar ruangan dengan perlindungan tabir surya

Misalnya;

SPF 30 x 15 menit = 450 menit perlindungan

Jadi, jika Anda mengaplikasikan tabir surya dengan SPF 30, berarti tabir surya tersebut akan melindungi tubuh Anda dari paparan sinar matahari selama 450 menit atau sekitar 7,5 jam. Selebihnya, Anda harus mengulangi mengaplikasikan tabir surya.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU