Sejarah zebra cross dimulai dengan adanya pelican cross dan tak ada laginya beberapa Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di sudut-sudut kota besar.
JPO ini kemudian diganti dengan pelican cross, yakni sejenis zebra cross dengan tombol dan lampu pengatur lalu lintas. Pada pelican cross terdapat empat petugas dinas perhubungan yang berjaga unuk mengatur penyeberangan orang.
Pelican Crossing menandakan cara orang menyeberang di Jakarta telah masuk era baru. Orang menyeberang semakin perlu panduan petugas dan alat. Pada awal abad ke-20, orang bisa menyeberang dengan mudah tanpa panduan.
Jalanan masih lengang. Tak ada marka jalan dan zebra cross. Kendaraan paling banyak hilir-mudik di jalan adalah sado dan sepeda. Mobil tampak satu-dua saja. Trem melintas sesekali.
Kendaraan bermotor kemudian baru mulai mencapai penambahan pada dekade 1930-an. Pada waktu itu belum ada lampu isyarat petunjuk lalu-lintas di Batavia. Namun di Kota Malang, lampu pengatur lalu lintas lebih dulu ada.
Batavia, atau yang kini kita kenal dengan Kota Jakarta, hanya mengenal alat petunjuk lalu-lintas berupa tiang putar bertuliskan vrij (bebas atau isyarat berjalan bagi kendaraan) dan stop (berhenti).
Polisi lalu-lintas memutarnya secara manual. Jika terbaca tanda stop, kendaraan harus berhenti untuk memberi pejalan kaki atau pengendara dari arah lain kesempatan menyeberang.
Memasuki era awal kemerdekaan, pertambahan kendaraan kian signifikan. Lalu lintas tambah ramai dan menyulitkan pejalan kaki untuk menyeberang.
Kepadatan di jalan melahirkan cara baru pengaturan lalu-lintas. Pemerintah Kotapraja Jakarta kemudian menaruh alat petunjuk lalu-lintas di persimpangan ramai untuk kelancaran kendaraan dan menghindari kecelakaan.
Pemerintah juga memperkenalkan zebra cross, yakni tanda hitam-putih yang melintang di jalan bagi becak, sepeda dan orang jalan. Pamor zebra cross sebagai rambu untuk memandu orang menyeberang meluas pada 1960-an. Saat itu Jakarta bersiap menjadi tuan rumah Asian Games pada 1962.
Pemerintah melebarkan jalan utama seperti Jalan Sudirman dan Thamrin. Bersama itu pula pengecatan zebra cross berlangsung di persimpangan-persimpangan ramai sepanjang Jalan Sudirman dan Thamrin.