Belajar Tangguh dari Riyanni Djangkaru, Trendsetter Perempuan Petualang Masa Kini

Melalui langkah sederhana, hingga akhirnya menimbulkan sesuatu yang luar biasa, begitulah Riyanni Djangkaru menjadi inspirasi banyak khalayak. 

SHARE :

Ditulis Oleh: Himas Nur

Memulai hobi backpacking sejak masih kuliah, Riyanni Djangkaru kian sukses berhobi dan berkarier sebagai penjelajah alam yang menginspirasi banyak orang.

Perempuan kelahiran Bogor, Jawa Barat, 31 Januari 1980 ini mulai dikenal publik melalui perannya sebagai presenter program televisi “Jejak Petualang” yang disiarkan oleh TV7, kini Trans7.

Baca Juga: Sosok di Balik Akun Instagram @PendakiLawas, Muda, Menginspirasi, dan Berdedikasi

Totalitas Riyanni saat membawakan acara serta kepribadiannya yang memang gemar berpetualang, membuat julukan perempuan petualang tangguh tersemat padanya.

Namun bagaimana sejatinya kisah mula kehidupan Riyanni Djangkaru hingga akhirnya memtuskan menjadi traveler sejati dan menginspirasi banyak traveler masa kini?

Riyanni Djangkaru: dari kecil suka jalan-jalan

potret Riyanni saat menikmati pantai Sanur (Instagram/r_djangkaru)

Dikutip Whiteboard Journal, Riyanni mengisahkan bahwa sejak kecil dirinya telah suka diajak jalan-jalan oleh kake dan nenek dari pihak ayah.

Ia juga menuturkan bahwa yang menjadi inspirasinya untuk traveling sebenarnya berawal dari kakek dan neneknya. Satu perkataan dari sang nenek yang hingga kini terus Riyanni ingat adalah “Kalau kamu tidak bisa belajar sesuatu dari sekolah, berarti di perjalanan seharusnya ada yang bisa kamu pelajari.”

Namun kegiatan yang dilakoni Riyanni ini awalnya justru tak terlalu didukung orang tua. Tak jarang, pada saat sekolah menengah hingga kuliah, Riyanni lebih memilih berbohong agar tetap bisa menjalankan apa yang menjadi hobinya.

Kini meski dirinya tak lagi melakukan pekerjaan sebagai presenter acara petualangan, Riyanni tetap bersinggungan dengan alam. Terus melakukan promosi potensi pariwisata di Indonesia dan bahkan membuat sebuah Diver’s Lifestyle Magazine bernama Divemag.

(Instagram/r_djangkaru)

Berlatar isu politik dan kemaritiman, Riyanni Djangkaru mengaku akhirnya membuat media magazine tersebut. Riyanni berpikir bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan, kesadaran wisata dan kulturnya kita terrestrial, orang tidak melihat laut sebagai penghubung melainkan laut sebagai pemisah.

Karenanya segala sesuatu yang ada di Indonesia selalu melihatnya ke dalam. Ibarat orang darat kalau melihat sesuatu di luar pagar itu sebagai hal yang mengerikan. Tapi seandainya melihat laut sebagai penghubung, kita bisa melihat hal di luar pagar sebagai kesempatan, atau sesuatu yang bisa memperkaya diri.

Aktif mengampanyekan pariwisata dan kehidupan satwa

(Instagram/r_djangkaru)

Tak hanya semata berpetualang, Riyanni Djangkaru juga terlibat aktif dalam kampanye #SaveSharks untuk menyelamatkan hiu dengan cara mengedukasi konsumen.

Riyanni megungkapkan bahwa spesies ini kian langka kehidupannya. Terlebih, Indonesia selalu masuk urutan 5 besar sebagai negara pengekspor sirip hiu terbesar di dunia, lalu ada India dan sebagainya.

Menariknya kalau memang hiu itu dijadikan aset bangsa kita yang nilai ekspornya sangat tinggi, kenapa tidak diatur, dalam hal pajak misalnya. Kalau ada yang mau mengekspor sirip hiu berarti jumlahnya harus terbatas, ada ukuran-ukuran tertentu, serta mesti jelas mengenai aturan pajaknya.

Selanjutnya adalah faktor ekologi. Kalau bicara Indonesia sebagai negara kepulauan yang juga menggantungkan pada industri perikanan, seharusnya sadar ada elemen-elemen di laut yang sebenarnya mendukung perikanan Indonesia, salah satunya top predator.

Baca Juga: Bincang Santai Bersama Sosok Dibalik Akun Instagram Explore Semarang

(Instagram/r_djangkaru)

Keberadaan top predator sebagai yang paling atas dan juga keadaan pondasi paling bawah yaitu terumbu karang. Kalau cuma jaga yang paling bawah, tidak menjaga paling atas juga, karena tidak diperhatikan akhirnya di tengah berantakan.

Tapi kalau kita jaga yang atas, yang paling bawah dan tengahnya atau dengan kata lain yang punya nilai ekonomi, perikanan itu bisa jadi lebih baik, mendukung perekonomian. Begitulah upaya Riyanni yang tak pernah patah asa untuk terus mengedukasi masyarakat perihal pentingnya menjaga alam dan kehidupan makhluk hidup yang lain.

Melalui langkah sederhana, hingga akhirnya menimbulkan sesuatu yang luar biasa, begitulah Riyanni Djangkaru menjadi inspirasi banyak khalayak.

Melalui hobi jalan-jalan dan ditekuni dengan adanya rasa empati terhadap alam dan sesama, Riyanni Djangkaru patut dijadikan pahlawan petualang perempuan yang terus menyuarakan keberlangsungan makhluk hidup dan alam yang lebih baik lagi.

#SelamatHariPahlawan 10 November 2018

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU