Detik Travel baru saja merilis artikel, -yang menurut saya, isinya sangat memprihatinkan. Artikel yang dibuat dalam rangka “Let’s Explore Labuan Bajo with Garuda Indonesia” 26-29 Oktober 2016 yang lalu, berisi tentang Pulau Padar -yang notabene masih wilayah Taman nasional Komodo sebagai salah satu situs warisan dunia, mulai dikotori sampah pengunjung.
Sampah, sampah, sampah. Masalah klasik. Destinasi wisata Indonesia seperti tak pernah jauh dari masalah sampah. Nampaknya, pemandangan indah di Pulau Padar (juga) tidak lagi menjadi pemandangan yang asri, karena beberapa sudut di Pulau Padar kini terdapat banyak sampah, mulai dari botol minum, plastik hingga tisu basah.
Di pinggir pantai sebelum tanjakan menuju spot berfoto yang terkenal di kalangan iwisatawan, pihak dinas terkait telah memasang rambu-rambu untuk tidak membuang sampah sembarangan, namun nampaknya rambu-rambu ini tidak banyak dihiraukan oleh para wisatawan yang datang. Pasalnya, banyak sekali sampah plastik yang berceceran.
Nah loh.. Kerjaan siapa coba, tuh?
Di kawasan Pulau Padar memang belum disediakan tempat sampah. Namun meskipun begitu, kebersihan lingkungan haruslah tetap dijaga. Mari bersama-sama mulai memperhatikan hal-hal kecil selama traveling, seperti membawa sampah jika tidak disediakan tempat sampah di spot wisata.
Buat kamu yang suka jalan-jalan, jangan suka buang sampah sembarangan, ya! Meskipun nggak ada tempat sampah di spot wisata yang kamu kunjungi, masukan saja ke kantong plastik dan buang ketika kamu menemukan tempat sampah. Jika memang mengaku ‘traveler’, ayo kita buat destinasi wisata yang ada di bumi nusantara ini tetap terjaga.