Puncak Merapi atau sering disebut dengan sebutan Puncak Garuda memang sangat terkenal di kalangan para pendaki. Puncak Garuda sendiri telah mengalami banyak perubahan bentuk karena beberapa kali mengalami letusan. Kira-kira 68 kali letusan sejak tahun 1548.
Dan pagi tadi, Jumat (11/5) sekitar pukul 07.45, Gunung Merapi mengeluarkan asap tebal di udara.
Gunung Merapi memuntahkan asap tebal dan debu panas dengan letusan freatik. BPPTKG menyampaikan bahwa kondisi kawah Merapi teramati asap putih tebal dengan tekanan lemah dengan status aktivitas Normal. Masyarakat pun diimbau untuk tetap tenang dan tidak panik dengan berita yang berlebihan.
Akibat letusan Merapi pagi tadi, foto dan video Gunung Merapi berasap tebal pun ramai beredar di sosial media. Salah satu video yang menarik perhatian adalah video yang diunggah pendaki menjelang meletupnya asap tebal di Puncak Merapi. Anda bisa membuka videonya di link baca juga di bawah ini;
Letupan kawah Merapi 2018 ini terbilang normal. Tak sedahsyat erupsi Merapi tahun 2010 silam yang melahap puncak Garuda.
Meskipun erupsi tak berdampak besar, namun aktivitas vulkanik pada Gunung Merapi tetap saja mengakibatkan perubahan-perubahan pada struktur gunung Merapi. Salah satunya adalah puncak Merapi atau disebut dengan puncak Garuda.
Penasaran seperti apa wujud perubahan puncak Gunung Merapi dari masa ke masa?
Dulu, tak banyak foto dokumentasi pendakian Gunung Merapi yang beredar. Tapi, bersyukur masih ada satu dua foto puncak Garuda yang terselamatkan. Foto di atas berasal dari sebuah website Jogja Uncover yang menampilkan beberapa foto para pendaki Gunung Merapi di tahun 1904, 1908, 1999, dan 2005.
Sedangkan dua foto di atas ini diambil pada tahun 1999 dan 2005. Puncak Garuda masih terlihat kokoh, tak seperti sekarang.
Hal ini dikarenakan, setahun sebelumnya, Merapi meletus dan telah merusak kawasan Kaliadem. Erupsi Merapi pun menewaskan dua orang relawan karena diterjang awan panas.
Tak banyak perubahan, foto yang menunjukkan seorang pendaki gondrong ini pun hampir sama dengan foto puncak Garuda pada tahun 2007.
Struktur bebatuan puncak tertinggi Gunung Merapi ini memang nampak tak memiliki perbedaan yang jauh dari foto sebelumnya. Namun, kabut asap begitu tebal pada saat pengambilan gambar. Berselang setahun setelah pengambilan gambar ini, Merapi mengalami letusan hebat.
Struktur bebatuan puncak tertinggipun mengalami banyak perubahan. Ditambah lagi, bebatuan di sekitar puncak juga menjadi sangat rapuh ketika dipijak.
Dalam foto di atas, nampak puncak tertinggi yang tidak runcing lagi dan tidak terlalu tinggi. Hal ini terjadi karena letusan Gunung Merapi pada tahun 2010 yang telah meluluhlantahkan Puncak Garuda.
Erupsi Merapi 2010 sendiri menjadi letusan terbesar selama 100 tahun terakhir. Letusan mengakibatkan korban 337 orang meninggal dunia, puluhan desa rusak dan ratusan ribu orang pengungsi.