Becak merupakan kendaraan favorit saya ketika berkunjung di suatu daerah. Kendaraan roda tiga yang digenjot menggunakan tenaga manusia ini sangat klasik dan nyaman bagi para turis pun traveler. Setiap kota yang saya kunjungi mempunyai tipe dan desain becak yang berbeda. Becak di Banyuwangi lebih sempit bila dibandingkan dengan becak Yogyakarta.
Ternyata, becak tak hanya ada di Indonesia. Bila Anda mengunjungi negara-negara di Asia Tenggara, Anda akan menemui kendaraan lokal yang sangat menyerupai becak. Beroda tiga dan digenjot pula oleh manusia.
Dalam satu pulau saja, jenis dan desain becak sudah berbeda, bagaimana wujud becak di negara-negara Asia Tenggara ya? Berikut adalah beberapa becak yang akan Anda temui saat traveling di negara-negara Asia Tenggara.
Kira-kira lebih nyaman naik becak Indonesia atau Cyclo Vietnam? Kalau lihat wajah turis bule sih, sepertinya nyaman sekali. Bagaimana dengan wajah si abang Cyclo? Sepertinya, dia lelah. Kalo abang becak dari Indonesia, masih menanti pelanggan. Semangat bapak!
Wih, bisa duduk di bagian atas juga ya? Muat untuk tiga orang lagi!
Nah, abang-abang tukang becak lain dimanapun berada, contoh dan tirulah mas-mas Rickshaw Singapura ini. Pakai sepatu. Selain terlihat lebih keren, juga lebih aman.
Tak salah tulis, memang di Malaysia, mereka menyebutnya dengan beca. Ingat ya, tanpa K. Beca Malaysia lebih ramai dan dihiasi bunga-bunga, jadi terlihat lebih unyu. Masnya yang naik juga unyu, eh. Mungkin bisa menjadi ide atau referensi becak hias di Indonesia. Jadi tak cuma dihias kerlap kerlip lampu saja.
Orang Thailand menyebut kendaraan roda tiga ini dengan sebutan Samlor. Anyway, si abang tukang Samlor nyentrik juga.
Trisikad, begitu orang Filipina menyebut kendaraan roda tiga ini. Trisikad tak hanya muat untuk 3 orang! Coba hitung, bisa membawa berapa anak dalam satu Trisikad? Bagaimana kabar kakinya si abang Trisikad ya?
Becak di Myanmar dikenal dengan sebutan Pedicab. Berbeda dengan becak-becak lainnya. Pedicab mempunyai dua kursi penumpang yang saling memunggungi. Satu tempat menghadap depan, tempat pedicab lainnya menghadap ke arah belakang. Tapi, bukan berarti lagi musuhan.
Becak motor di Laos ini disebut Tuk-tuk. Bukan dikayuh manusia, tapi menggunakan tenaga motor. Abang becak Indonesia, jangan ajak abang tuk-tuk Laos buat balapan ya. Sudah beda kekuatan soalnya.