Perang Suriah seakan tak berujung. Pada 13 April lalu, di bawah komando Trump, Amerika Serikat bersama Inggris dan Prancis meluluhlantakkan Damascus. Serangan ini berdalih adanya pembalasan dendam terhadap serangan senjata kimia yang dilakukan Suriah ke Kota Douma pada 7 April lalu.
Selain rakyat yang menjadi korban, serangan yang dilancarkan Amerika Serikat dan sekutunya pun porak-porandakan bangunan yang ada di sana. Rumah, tempat ibadah, dan bangunan indah peninggalan sejarah menjadi korban keganasan.
Nyatanya, jauh sebelum gencatan senjat yang dilakukan Amerika Serikat pada 13 April lalu, bangunan bersejarah yang dulu menjadi ikon pariwisata telah luluh lantah. Berikut ikon wisata Suriah yang hilang akibat kekejaman perang.
Bukan Amerika Serikat atau sekutunya pelakunya, militan ISIS dilaporkan melakukan tindakan kontroversial dengan menghancurkan dua makam muslim kuno di kota warisan budaya dunia UNESO yang berusia 2000 tahun pda Mei 2015.
Melansir dari CNN.com, ISIS mengambil alih kota Palmyra dan melakukan serangkaian tindakan vandalisme.
Sebelum konflik pecah di Suriah pada tahun 2011, sebagai bagian dari warisan dunia, Palmyra merupakan salah satu ikon destinasi wisata Suriah di mana para wisatawan dari berbagai dunia datang ke tempat ini untuk menyaksikan indahnya bangunan kebudayaan kuno Islam dan Romawi.
Masih di kawasan Palmyra, salah satu situs kuno yang mendapat julukan Bride of the Dessert, Museum Arch of Triumph, dihancurkan oleh militan ISIS. Didirikan pada 2000 tahun silam, Arch of Triumph monumen seni melengkung yang mengabungkan karya seni budaya Romawi, Persia, dan bangsa timur.
Arch of Triumph ini terletak di sekitar 201 kilometer sebelah timur laut Damaskus. Di tempat inilah para traveler yang melewati jalur sutera berhenti.
Terletak di tepi kiri Sungai Queiq, kota kuno Allepo dikelilingi oleh sebuah lingkaran yang terdiri dari delapan bukit yang mengelilingi di mana benteng dibangun dalam bentuk akropolis (awalnya sebuah kuil yang berasal dari milenium ke-2 SM).
Di kota Kuno Allepo terdapat distrik dengan bangunan kuno dari abad ke-12 hingga 16 yang tetap terjaga bentuknya. Namun, pada tahun 2014 lalu, citra satelit menunjukkan kerusakan di beberapa masjid bersejarah di Suriah, seperti Masjid Agung Aleppo, Souq al-Madina, Hammam Yalbough an-Nasry, dan Khusruwiye. Banyak sekolah al-Quran dan bangunan bersejarah lainnya di selatan dan utara Suriah rusak akibat perang.
Setelah kota Kuno Allepo, peninggalan Raja abad 13-19 M yang berada di selatan Suriah pun mengalami kerusakan yang teramat parah. Salah satu bangunan bersejarah yang tak lepas dari serangan senjata adalah Theater Romawi Kuno di Kota Bosra. Bahkan, kini, di atas area arkeologi tersbeut telah dibangun pangkalan militer.
Situs bangunan bersejarah yang hancur akibat perang Suriah adalah Crac des Chevaliers. Bangunan ini merupakan sebuah benteng yang dibangun oleh Tentara Salib. Karena nilai sejarahnya yang tinggi, UNESCO pun menempatkan enam situs warisan dunia tersebut pada “Daftar Warisan Dunia dalam Bahaya”.
Namun, keindahan bangunan kuno harus hancur lebur pada tahun 2013. Saat itu, perang Suriah tak hanya hancurkan Crac des Chevaliers, tapi juga 100 ribu jiwa dan jutaan orang mengungsi dari Suriah.