'Satu Kamar Tersisa', Modus Penipuan Pesan Kamar Hotel Via Aplikasi yang Wajib Anda Waspadai

Anda yang terbiasa pesan kamar hotel lewat aplikasi tentu tak asing dengan keterangan yang menyatakan bahwa kamar hotel yang dipilih hanya menyisakan satu kamar. Waspadai hal ini.

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Canggihnya teknologi membuat banyak orang memilih segala kepraktisan. Seperti dalam hal merencanakan liburan, memilih hotel atau penginapan semua dilakukan lewat gawai canggih.

Maraknya aplikasi pemesanan hotel online juga menawarkan solusi lain bagi mereka yang tak punya banyak waktu untuk mencari hotel atau penginapan yang sesuai harapan. Alasan lain penggunaan aplikasi booking hotel adalah karena harga yang ditawarkan lebih murah.

Baca juga: Ini dia hal yang menentukan apakah hotel tersebut termasuk dalam kategori bintang 1,2,3,4, atau 5

Meski banyak aplikasi pesan kamar hotel yang berikan harga miring, sebaiknya berhati-hati saat reservasi.

Suasana kamar salah satu hotel kekinian yang cocok untuk traveler millenial. Foto dari dailymail.co.uk

Anda yang terbiasa pesan kamar hotel lewat aplikasi tentu tak asing dengan keterangan yang menyatakan bahwa kamar hotel yang dipilih hanya menyisakan satu kamar. Karena itulah, kita sebagai pemesan pun disarankan untuk cepat memesan agar tidak kehabisan. Jangan tertipu, hal tersebut merupakan trik untuk mendapatkan konsumen.

Melansir dari travelandleisure.com, The Competition and Markets Authority (CMA) merilis laporan penyelidikannya pada sistem reservasi hotel. Dalam laporannya mereka menyebutkan bahwa keterangan yang muncul dalam aplikasi seperti  ‘kamar hotel hanya tersisa satu dan jika tidak memesan sekarang maka pembeli harus membayar harga lebih’ biasa disebut pressure selling atau penjualan lewat tekanan.

Keterangan tersebut akan menimbulkan kesan bila hotel yang akan Anda pesan sedang laris manis diburu orang. Bagi banyak orang, hotel yang laris identik dengan kualitas hotel yang sangat diminati. Tak ingin kehabisan kamar, Anda pun akan merasa tertekan dan terdorong untuk melakukan pemesanan tanpa pikir panjang.

“Orang-orang yang berlibur harus memastikan mereka melakukan pembelian yang tepat, baik itu dalam hal diskon yang dijanjikan atau menerima informasi yang tepat soal ketersediaan kamar hotel. Penting untuk memastikan tidak ada satu pihak pun yang merasa ditekan oleh pernyataan yang menyesatkan ketika memesan kamar,” kata Andrea Coscelli, Kepala CMA dilansir di Travel and Leisure.

Dari hasil investigasi tersebut, laporan tersebut menyimpulkan bahwa daftar pencarian hotel di aplikasi pemesanan kerap memunculkan hasil yang tidak akurat. Biasanya, hotel yang berada di urutan teratas bukan karena kualitas penilaian konsumen, tapi karena membayar lebih untuk menempati posisi tersebut.

Di lain waktu, aplikasi atau situs pemesanan akan melampirkan harga detik-detik terakhir sehingga harga yang tertera terasa lebih murah. Padahal harga yang tercantum itu bukanlah harga total yang harus dibayar konsumen.

Baca juga: Cara pesan kamar via aplikasi supaya mendapatkan harga yang lebih murah

Trik yang dilakukan aplikasi pemesanan hotel tersebut dianggap telah merugikan konsumen. Pertama, konsumen menjadi tak punya keleluasaan untuk memilih dan membandingkan dengan hotel lain. Selanjutnya, konsumen pun bisa tertipu. Jika biasanya hotel yang berada di peringkat teratas adalah hotel dengan kualitas yang baik, kini hotel dengan bujet promosi tinggi pun bisa menempati promosi teratas.

Dari hasil penelitian ini, sebaiknya Anda lebih jeli mengamati apakah hotel tersebut memang bagus atau tidak dengan membaca review dari para pengguna asli.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU