Pendakian Everest selalu menjadi impian bagi Xia Boyu, seorang pria berusia 69 tahun yang telah beberapa kali gagal mencapai puncak tertinggi dunia tersebut. Bahkan sejak pendakiannya ditahun 1975, perjalanan panjang untuk menggapai Everest tak pernah mudah untuk dilalui.
Tahun 1975, saat dirinya mendaki di atas ketinggian 8.000 mdpl, Xia Boyu harus ikhlas memberikan kantong tidurnya kepada rekan tim yang sakit selama badai terjadi. Setelah itu, Xia Boyu harus menderita radang dingin selama tiga malam dan pada akhirnya ia harus merelakan kedua kakinya diamputasi.
Tahun 1996, kakinya kembali harus diamputasi hingga di atas lutut saat berjuang melawan limfoma. Sejenis kanker yang berkembang pada limfosit pada daerah limpa, tonsil, dan timus.
Meski demikian mimpi tentang pendakian Everest tak pernah padam dalam mimpi Xia Boyu. Setelah tragedi ditahun 1975, dirinya kembali mencoba untuk mendaki pada tahun 2014, 2015, dan 2016. Ketiga usahanya tersebut belum membuahkan hasil yang memuaskan Xia Boyu. Namun setidaknya dengan kondisi kaki yang diamputasi, dia hampir mencapai puncak Everest sebelum akhirnya gagal karena turunnya badai salju.
Xia Boyu yang sukses mendaki ke Puncak Everest. Foto: dailymail.co.uk
Sayangnya ditahun 2017 lalu, pihak berwenang Nepal telah mengeluarkan aturan baru yang melarang orang diamputasi ganda, pendaki buta dan sendirian untuk mendaki sampai mencapai puncak. Aturan ini kabarnya dibuat untuk alasan keamanan dan keselamatan.
Aturan inipun sempat menimbulkan protes, karena pihak berwenang Nepal dianggap telah melakukan tindakan diskriminatif. Pada akhirnya, awal tahun 2018 aturan tersebut dibatalkan atas dasar perintah pengadilan.
Dengan dicabutnya aturan tersebut, membuat Xia Boyu kembali memiliki kesempatan untuk melakukan pendakian Everest yang selalu jadi impiannya. Dan, tepat ditahun 2018 ini juga dirinya berhasil membuktikan bahwa ia bisa mencapai Puncak Everest.
Sosok Xia Boyu yang inspiratif. Foto/gearjunkie.com
Senin (14/5), Xia Boyu sukses menggapai Puncak Everest dengan bantuan dan panduan dari Tim Sherpa. Pendakian Everest ini membuat Xia menjadi orang kedua yang kakinya diamputasi ganda yang pernah mencapai puncak gunung tertinggi di dunia.
Sebelumnya, Mark Inglis, dari Selandia Baru, menjadi orang dengan kaki amputasi ganda yang pertama ketika ia mencapai puncak Everest pada tahun 2006.
Diketahui, Inglis juga kehilangan kakinya karena radang dingin dalam kecelakaan pendakian, setelah menghabiskan dua minggu di sebuah gua es yang berlindung dari badai gunung.
