Pemasukan Taman Nasional Komodo dari Kunjungan Wisatawan Capai Rp27 Miliar

Pemasukan Taman Nasional Komodo dari kunjungan wisatawan lebih dari Rp27 miliar dalam kurun waktu 2017. Jumlah ini meningkat drastis dari tahun sebelumnya.

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

Taman Nasional Komodo makin diminati wisatawan.

Pemasukan Taman Nasional Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) meningkat pesar dibanding tahun sebelumnya. Pendapatan negara berupa penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari kunjungan wisata meningkat hingga mencapai Rp27 miliar lebih sepanjang tahun 2017.

Tingkat kunjungan wisatawan ke kawasan di Pulau Komodo selama tahun 2017  lebih dari 120.000 orang, di mana 60%-nya adalah wisatawan mancanegara.

“Penerimaan untuk kas negara ini naik sekitar Rp5 miliar lebih dari capaian tahun sebelumnya sekitar Rp22 miliar lebih,” terang Kepala Taman Nasional Komodo (TNK), Sudiyono. 

Baca juga: Spot di Pulau Komodo yang tak boleh dilewatkan saat liburan di sana.

Sudiyono menambahkan, penerimaan negara itu diperoleh dari hasil pembelian tiket wisatawan yang masuk ke Pulau Komodo maupun tiket treking, berselancar, dan menyelam.

Hal ini menunjukkan bahwa pariwisata Pulau Komodo makin populer di kalangan wisatawan.

“Dari waktu ke waktu memang arus wisatawan ke Pulau Komodo terus membeludak didominasi wisatawan asing yang datang menggunakan pesawat maupun kapal pesiar,” ungkap Sudiyono.

Peningkatan arus wisatawan itu, mendorong pengelola Taman Nasional Komodo, terus melakukan upaya pembenahan, utamanya penanganan masalah sampah.

Permasalahan sampah, menurut Sudiyono, bersumber dari aktivitas masyarakat di perkampungan, sungai, pasar-pasar, kapal dan lainnya terus mendapat sorotan wisatawan, sehingga perlu kerja sama semua pihak terkait untuk menanganinya. Selain itu, lanjutnya, dalam tahun 2018 akan dibentuk satuan tugas yang melibatkan masyarakat setempat akan mengambil sampah bukan organik untuk dibawa ke Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat.

Baca juga: Tips snorkeling di Pulau Manta

“Nanti di Labuan Bajo kami akan bekerja sama dengan koperasi serba usaha untuk pengolahan sampah-sampah ini,” katanya lagi.

Aspek lain seperti sarana dan prasarana pendukung juga dibangun secara bertahap, salah satunya seperti pembangunan tangga ke bukit di Pulau Padar.

“Pembenahan terus kami upayakan, sehingga wisatawan bisa aman dan nyaman, dengan begitu arus kunjungan diharapkan terus meningkat sehingga bisa mendatangkan keuntungan bagi pemerintah dan usaha-usaha masyarakat,” pungkas Sudiyono.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU