Pengleakan, Tradisi Bali yang Konon Dianggap Sesat dan Mengerikan

Konon ilmu Pengleakan ini bisa merubah seseorang menjadi leak dan menyebarkan penyakit tidak wajar kepada penduduk hingga semuanya bisa meninggal dunia.

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

Selama ini kita menganalogikan jika apa-apa yang berhubungan dengan Leak selalu berhubungan dengan hal-hal buruk dan negatif. Seseorang yang ada hubungannya dengan Leak ini dianggap berilmu hitam sehingga dijauhi. Bahkan bila perlu mereka diusir dari desa karena dianggap menyebabkan mala petaka seperti kisah Calonarang yang sangat melegenda dalam perkisahan di Bali.

Dalam kisah Calonarang, diceritakan seorang wanita jahat yang membuat Jawa dan Bali menjadi mencekam oleh ilmu pangleakan. Ilmu ini bisa merubah seseorang menjadi leak dan menyebarkan penyakit tidak wajar kepada penduduk hingga semuanya bisa meninggal dunia.

Baca juga: Ngeri! Tradisi Mencabik Mayat di Bali Ini Mengundang Kontroversi

Karena efek ilmu ini begitu dahsyatnya, banyak yang bilang ini adalah ilmu tingkat tinggi yang tak sembarang orang bisa menguasainya. Biasanya ciri-ciri khas si pengguna ilmu mengeluarkan cahaya dari tubuhnya ketika dilihat dari kejauhan. Aura tubuhnya keluar seperti memendarkan cahaya-cahaya yang sangat berkilauan dan seperti terbakar.

Pengleakan sebenarnya bukan ilmu yang berbahaya

Pengleakan. Foto/Bombastis

Ilmu kerohanian yang telah jadi tradisi Bali ini sebenarnya tak seberbahaya seperti cerita-cerita masa lalu yang sering dipentaskan di beberapa pementasan di Bali. Sesungguhnya ilmu ini dipelajari untuk memberikan relaksasi tinggi saat meditasi (ilmu astral projection yang membuat arwah bisa berpindah-pindah dengan cepat), namun disalah gunakan.

Untuk itu, seseorang harus memiliki guru yang mengajarkan mereka agar tidak disalahgunakan dan tidak membuat celaka orang lain.

Baca juga: Ikut Tradisi Mandi Lumpur di Bali, Ini Pendapat Turis Asing

Namun tetap saja pengguna ilmu ini akan mengalami tekanan pikiran karena gangguan dari makhluk astral yang ada di sekitar yang ingin memasuki tubuh pengguna. Sehingga biasanya orang-orang seperti ini memiliki kecenderungan mudah emosi dan sulit untuk diajak mengobrol dengan baik.

Kini disadari atau tidak sebenarnya masih ada orang yang percaya dengan tradisi ini meskipun zaman telah berubah. Anda percaya juga?

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU