Bermodal Pahat dan Palu, Gua Bawah Tanah ini Digali Selama 23 Tahun

Umumnya sebuah gua tercipta dari proses alam yang panjang. Namun, museum bawah tanah di Armenia ini dibangun seorang diri oleh satu pria selama 23 tahun.

SHARE :

Ditulis Oleh: Himas Nur

Berlokasi di Desa Arinj, Armenia, Anda dapat menemukan sebuah gua bawah tanah yang telah digali 23 tahun lamanya. Uniknya, gua itu dibangun seorang diri oleh Levon Arakelyan dengan menggunakan pahat dan palu.

Awalnya, Levon tertarik untuk mengerjakan proyek tersebut setelah mendapatkan inspirasi dari istrinya yang bernama Tosya. Ia akhirnya berinisiatif untuk ikut membuat sebuah ruangan yang dingin untuk menyimpan kentang.

Baca Juga: Gua Sunyaragi Punya Wahana Baru yang Seru, Tertarik?

Sejak saat itu Levon mulai menggali dan membentuk berbagai ruangan dengan tangannya sendiri. Dari yang awalnya hanya menggali lubang, Levon mulai memahat tujuh ruangan lengkap dengan koridor, tangga dan hiasannya.

Gua ini dibangun seorang diri. (Foto/Okezone.com)

Dinding gua yang digali Levon menampilkan campuran batuan vulkanik keras dan lunak dengan suhu konsisten sekira 10 derajat celcius sepanjang tahun. Levon telah memalu ruang bawah tanah ini sejak 1985 dan selama bertahun-tahun, ia terus menggali dan menambahkan berbagai detail yang rumit ke dalamnya.

Beberapa terowongan memiliki pintu-pintu yang besar dengan ukiran romawi pada batu. Ada juga tangga miring dengan sempurna yang menempel ke dalam batu. Levon sering menghabiskan 18 jam per harinya di bawah tanah dan hanya muncul beberapa jam untuk tidur dan memulai pekerjaan itu lagi.

Pada akhirnya, perjalanan Levon untuk menggali berhenti di tahun 2008 saat ia meninggal di umur 67 tahun.

Baca Juga: Sering Gagal Membuat Foto yang Keren Saat di dalam Gua? Mungkin Kamu Lupakan Hal-hal Ini

Kini gua buatan yang terletak di desa Arinj, Armenia dibuka sebagai museum.

Museum bawah tanah di Armenia. (Foto/Detik.com)

Selain ruangan hasil karya Levon, berbagai alat-alat yang dipergunakannya ketika menggali turut dipamerkan di museum tersebut. Salah satu benda itu adalah sepatu bot yang kerap dipakai Levon.

Gua peninggalan Levon tersebut kini diurus langsung oleh istrinya. Anda dapat pula berkunjung dan mengagumi karya Levon itu dengan cuma-cuma, sebab museum tersebut tidak dikenakan biaya masuk.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU