Misteri Segitiga Bermuda Terpecahkan, Tempat Paling Mematikan di Bumi

Segitiga Bermuda merupakan wilayah Samudera Atlantik dengan luas 4 juta km2 yang membentuk garis segitiga diantara Pulau Bermuda, Puerto Riko, dan Miami.

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Segitiga Bermuda (Bermuda Triangle) merupakan bagian dari wilayah Samudera Atlantik dengan luas mencapai 4 juta km2 yang membentuk garis segitiga diantara Pulau Bermuda, Puerto Riko, dan Miami. Sebagian yang lain merentangkan kawasan Segitiga Bermuda hingga ke Pantai Irlandia. Batas Segitiga Bermuda pertama kali dilaporkan pada tahun 1964 oleh Vincent Gaddis di majalah Argosy.

Kawasan Segitiga Bermuda dikenal sejak lama sebagai salah satu tempat paling berbahaya di bumi yang telah menelan banyak kapal dan pesawat terbang. Ketika Christopher Colombus malakukan pelayaran ke Benua Amerika dan melewati segitiga Bermuda, salah satu awak kapalnya mengaku melihat sesuatu bercahaya di langit yang mirip meteor. Semua peralatan navigasi tidak ada satupun yang berfungsi di Segitiga Bermuda.

Tak terhitung lagi banyaknya kapal maupun pesawat terbang yang mendadak hilang setelah melewati Segitiga Bermuda. Konon, terdapat sebuah piramid raksasa yang disebut-sebut lebih besar dari Piramid Giza, Mesir. Piramid tersebut memiliki ketinggian mencapai 500 meter dengan dua lubang besar yang menelan apapun yang dilewatinya.

Misteri Segitiga Bermuda Terpecahkan

Ganasnya Segitiga Bermuda terus memunculkan beragam teori terkait hilangnya kapal dan pesawat terbang di kawasan tersebut. Para ilmuwan telah menemukan jawaban atas misteri yang menyelimuti Segitiga Bermuda. Berdasarkan bukti yang ditemukan, diketahui bahwa terdapat gelombang tinggi yang dahsyat sebaai penyebab ombak setinggi 18,5 meter yang pernah tercatat dari Laut Utara melalui citra satelit pada 1995.

Ombak besar tersebut terjadi karena rangkaian gelombang ombak besar menghantam lautan terbuka. Ombak setinggi 18,5 meter di Segitiga Bermuda dapat mempunyai kekuatan tekanan sebesar 140 psi. Sedangkan kapal-kapal modern dirancang hanya untuk bertahan terhadap tekanan 21 psi. Sehingga ombak dahsyat tersebut dapat dengan mudah menggulingkan dan meremukkan kapal paling kokoh sekalipun.

Teori ini dibuktikan dengan sebuah simulator ombak dan kapal USS Cyclop yang hilang di Segitiga Bermuda tahun 1918. Kapal USS Cyslop yang sangat kokoh dengan 309 penumpang jika dihantam oleh ombak dahsyat bertinggian tak terlihat mata seperti itu akan tenggelam dalam waktu dua hingga tiga menit saja.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU