Nasi telah menjadi bahan yang tidak dipisahkan dari masyarakat Indonesia. Kapanpun waktunya, kita akan memilih nasi untuk sebagai makanan pokok kita, termasuk sarapan. Akibatnya kadang muncul ketakutan bahwa kita tak bisa menemukan nasi pada saat plesiran keliling dunia. Padahal makan adalah hal penting yang perlu dipenuhi, apalagi di pagi hari sebelum mulai beraktivitas.
Tapi tunggu dulu, ternyata beberapa negara memiliki beberapa makanan khas yang terbuat dari nasi atau beras yang bisa menjadi alternatif Anda ketika berkunjung. Ini dia menu sarapan dari berbagai negara dunia yang bisa Anda pilih sebagai menu sarapan.
Akar budaya Melayu yang sama dengan Indonesia membuat lidah orang Malaysia memiliki selera yang mirip dengan Indonesia. Jika rindu untuk mencoba nasi uduk pada saat ke Malaysia, Anda bisa mencoba Nasi Lemak yang terbuat dari nasi yang dikukus dengan santan dan ditambahkan dengan teri, kacang, dan telur rebus sebagai pendampingnya.
Filipina memiliki Silog – yang merupakan kepanjangan dari “sinangag” (nasi goreng dengan bawang putih) dan “itlog” (telur). Pada dasarnya, silog adalah nasi goreng yang ditambahkan dengan telur, namun jangan khawatir, Anda bisa menambah lauk lagi sesuai dengan selera. Anda bisa memesan Bangsilog, Silog dengan ikan bandeng, atau longsilog, silog dengan sosis dari daging babi giling, ketika mendatangi Kedai Silog di Filipina.
Benua Afrika juga menjadikan nasi sebagai makanan pokoknya, salah satunya Ghana. Jika Anda berkunjung ke negeri di Afrika Barat ini, jangan ketinggalan untuk menghabiskan waktu sarapan pagi dengan sepiring Waakye. Nasi yang dimasak dengan cowpeas kemudian dengan daun sorgum merah kering dan daun millet membuat warnanya merah kehitaman.
Budaya Tiongkok yang kuat akhirnya juga mempengaruhi dunia kuliner Singapura. Salah satu jenis dim sum pun menjadi sarapan yang wajib dicoba jika bertandang ke Negeri Singa ini, yaitu Chee Cheong Fun. Memiliki arti “nasi gulung kukus”, Chee Cheong Fun terbuat dari tepung beras dan disajikan dengan saus. Terdengar fun untuk dicoba, bukan?
Mungkin Gallo Pinto, makan pagi yang sering ditemui di keluaga Kosta Rika, hampir terlihat mirip dengan Waakye dari Ghana. Memang sejarah hijrahnya masyarakat Afrika ke Amerika Latin akhirnya memberikan nuansa Afrika ke negara-negara di Karibia. Namun yang membuat Gallo Pinto berbeda adalah penggunaan kacang hitam yang hanya ditemukan di Karibia dalam masakannya. Selain itu, natilla (krim asam ala Costa Rica), questo frito (keripik dari keju putih yang digoreng), dan tortilla juga menemani sepiring hangat Gallo Pinto.
Mungkin roti yang terbuat dari beras masih belum begitu umum di Indonesia. Akan tetapi di Laos, Anda bisa mencicipi sepotong Warm Lao Bread sebelum mengelilingi kota Vientiane. Terbuat dari adonan beras ketan yang dibentuk bundar kemudian dimasukkan dalam telur yang dikocok, Warm Lao Bread disarankan untuk dinikmati selagi hangat. Jangan lupa untuk celupkan ke dalam saus sebelum dimakan ya.
Negeri Gajah Putih dikenal dengan produksi beras melatinya dan bahan pangan ini menjadi salah satu pilihan utama Masyarakat Thailand untuk makan pagi. Beras melati pun bisa dimasak menjadi Khao Tom, atau bubur, maupun digoreng menjadi Khao Pat, atau sejenis nasi goreng. Jangan lupa untuk minta tambah lauk pauk agar semakin lezat ya.
Orang Kolombia akan berkata “tidak” untuk membuang sisa nasi karena mereka bisa menyulapnya menjadi sarapan yang lezat, yaitu Calentado. Sesuai dengan artinya yang berarti “dihangatkan kembali”, Calentado merupakan nasi dan kacang yang dimasak kembali kemudian ditambah arepa (roti pipih dari adonan jagung) dan telur. Wah, bisa ditiru ya.