Biennale Jogja (BJ) merupakan kegiatan seni kolaborasi antar seniman dari beberapa negara. Melanjutkan series Equator yang ke-4, tahun ini BJ menghadirkan seniman-seniman Indonesia dan Brazil dengan mengusung tema “Stage of Hopelessness” (re-Stage of Hope).
Berbagai kegiatan diadakan selama rangkaian acara Biennale Jogja, salah satunya adalah pameran karya seni yang diadakan di Jogja Nasional Museum hingga 10 Desember mendatang. Baca selengkapnya acara BJ dengan klik disini
Berikut ini adalah karya-karya seni instagramabel dari beberapa seniman Indonesia dan Brazil di Biennale Jogja Equator 2017 yang harus kalian kunjungi.
Karya seni epik ini merupakan buatan Aditya Novali yang diberi judul “When I Google Ahok”. Merupakan karya seni yang menyerupai panel-panel data lengkap dengan frame yang berwarna-warni disertai lampu LED yang menjadikan karya ini sangat menarik dan keren.
Karya Seni berjudul “Interference” ini merupakan karya dari Arin Dwihartanto Sunaryo berupa seni instalasi dimensi dengan 25 LED box. Di set diruang gelap, cahaya dari lampu-lampu yang dipasang memberi sudut pencahayaan yang epik untuk berfoto.
Di konsep oleh seniman Indonesia, Farid Stevy Asta karya seni mural dinding ini dibuat di sepanjang lorong lantai 1 Jogja Nasional Museum. Coretan kalimat yang bertebaran di media sosial seperti “minggu masuk kerja”, “kids zaman now”, “sandang, papan, instagram” menghiasi dinding-dinding museum.
70 tombak digantung di sebuah ruangan dengan cahaya berwarna keunguan, jika dilihat lebih detil semua tombak mengarah pada satu titik yang sama dengan ornamen darah tepat di tengahnya. Karya seni epik ini dibuat oleh Tiemoteus Anggawan Kusno dengan judul “The Death of A Tiger”.
Berlatar ruangan gelap, hanya diterangi oleh cahaya lampu belajar ditambah dengan aksesoris kertas catatan, bolpoin dan kursi karya seni garapan Waleria Americo ini akan menambah kreasi di feed instagrammu.
Dinding ruang seni ini didesign dengan hiasan dari besi yang disusun rapi dengan berbagai bentuk. Karya seni ini merupakan bentukan Faisal Habibi dengan judul “Mind the Gap” kategori variabel dimensi.
Karya yang satu ini sangat unik karena menggunakan dua tempat berbeda dan saling berjauhan. Dikonsep oleh Mulyana Mogus, seni berlatar warna merah muda ini didominasi oleh tali yang membentuk kereta dan kasur. Pengen dong foto di sini? Tapi perhatikan instruksi dan larangan-larangan tertulis yah.
Mulanya, ruang ini tampak gelap dan mencekam dengan dekorasi perahu kayu yang didalamnya terdapat sesosok manusia. Tetapi ketika kalian mengambil foto menggunakan flash, baru akan tampak karya seni luar biasa dan unik yang memanfaatkan pencahayaan dengan baik.
Karya seni yang dibuat oleh Gatot Pujiarto ini terpampang besar di dinding tengah lantai 3 Jogja Nasional Museum. Gatot membuat seni layaknya lukisan raksasa dengan elemen fabric yang seolah menggambarkan kehidupan “dunia lain” sesuai dengan judul karyanya.
Dibuat oleh seniman Brazil bernama Indieguerillas X WVLV, karya seni instalasi video dan suara ini sangat menarik untuk dijadikan latar foto. Pasalnya, terdapat beberapa video dengan bentuk yang berubah-ubah. Foto disini akan membuatmu terlihat epik.