Aku masuk kesebuah ruangan dengan rak buku model rumah lebah. Mengambil Novel Sherlock Holmes, yang entah mengapa aku memilihnya dari sekian banyak buku dan novel disini.
Aku membayangkan mungkin inilah tempat pas yang dibutuhkan Sherlock Holmes. Sang detektif selalu butuh waktu berdiam di tempat tenang lalu masuk dalam istana pikirannya. Berkonsentrasi untuk memecahkan misteri sebuah kasus, menggali informasi dari apa yang dilihatnya.
Jika ia disini mungkin akan menjelajah seisi perpustakaan, kebiasaan sherlock mengamati hal-hal di sekitarnya. Mengamati desain perpustakaan dengan rak buku seperti sarang lebah.
Desain ruangan ini unik dan nyaman. Membaca novel di lantai dengan alas karpet dan bantal empuk, ditambah segelas capuccino jadi serasa di rumah dan punya perpustakaan pribadi.
Mengunjungi sebuah cafe mungkin bukanlah sebuah destinasi utama saat traveling.
Namun bagi seorang yang punya ketertarikan lebih pada minuman kopi akan lain ceritanya. Mencicipi sajian khas sebuah cafe, menikmati secangkir kopi ala cafe tersebut. Bisa jadi itu bisa aku sebut sebuah petualangan.
Kepenatan kuliah memberi alasan untuk mencari tempat pelampiasan.
Traveling adalah pelampiasan ketika ada cukup waktu dan uang. Jika tidak, menikmati secangkir kopi atau teh dan obrolan dengan teman adalah cukup.
“Travel is like knowledge. The more you see, the more you know you haven’t seen” – Mark Hertsgaard
Puas bertingkah ala Sherlock Holmes, kami pergi ke rooftop cafe. Kami memilih tempat agak jauh dari keramaian.
Rooftop dengan pagar kaca di sekelilingnya, dimana setiap sudutnya terdapat sepasang kursi dan sebuah meja. Tak heran jika waktu kesana kami melihat beberapa pasangan terlihat romantis duduk berhadapan.
Pemandangan lampu-lampu yang indah jika malam hari, ditambah sebuah lilin di meja menambah suasana romantis.
Sekali mengunjunginya langsung membuatku ketagihan untuk datang lagi.
Seketika mengingatkan tentang daftar impianku, sebuah ruangan dengan mini-bar lengkap dengan peralatan barista serta jejeran beberapa rak buku yang penuh dengan buku-buku koleksi pribadi.
Pemilik cafe ini nampaknya suka dengan komik dan anime jepang. Desain rak buku dengan berbagai aksesoris action figure Jepang sangat mencolok.
Seperinya pengaruh novel Sherlock Holmes yang kubaca membuatku tak henti bertingkah seperti detektif. Semua hal kuamati.