Dua belas pesepak bola tim Wild Boar dan pelatihnya yang terperangkap di dalam gua di Chiang Rai telah berhasil diselamatkan pada 11 Juli 2018. Setidaknya mereka harus istirahat selama seminggu untuk memastikan mereka dalam keadaan aman dan tak terjangkit infeksi.
Kesuksesan tim penyelam dan penyelamat mengevakuasi korban tak bisa lepas dari sosok ahli anestesi asal Adelaide, Richard Harris. Richard Harris menjadi salah satu ahli selam internasional yang membantu misi penyelamatan sulit dan berbahaya tersebut. Pada Sabtu (7/7), Harris menyelam menuju lokasi terperangkapnya tim sepak bola tersebut. Ia berupaya membersihkan jalan supaya penyelamatan yang dilakukan pada Minggu (8/7) berjalan mulus.
Melansir dari smh.co.au, David Strike, pemilik dive center, telah mengenal Dr Harris selama lebih dari satu dekade. Dia mengatakan bahwa Dr. Harris memiliki semua karakteristik untuk melakukan misi penyelamatan.
Dr. Harris telah menyelam selama lebih dari 30 tahun, dan dengan cepat mengembangkan kemajuan teknologi penyelaman untuk membantu menjelajah dan memotret gua di Australia dan luar negeri.
Dalam beberapa tahun terakhir, Ia juga terlibat dalam eksplorasi gua-diving di Australia, Cina, Pulau Christmas dan Selandia Baru. Menurut David Strike, Harris adalah sosok yang sangat aktif dan tertarik pada penyelaman keselamatan dan investigasi kecelakaan.
Terlepas dari pengalaman eksplorasi guanya, sebagai ahli anestesi dan profesional medis yang juga terlibat dalam pengambilan obat, dia adalah seseorang yang tenang menilai situasi apa pun dan kemudian bertindak dengan tepat.
Dr. Harris ini hanyalah satu dari banyak anggota tim penyelaman internasional yang telah membantu mengevakuasi korban. Mereka adalah sosok yang sudah memenuhi kualifikasi dan bersiap mengorbankan nyama demi keselamatan, kenyaman, dan kesejahteraan orang lain.
Selain Dr. Harris, sosok superhero di dunia nyata yang telah menyelamatkan ke dua belas siswa dan seorang guru adalah Samarn Kunan. Ia adalah mantan anggota Angkatan Laut Kerjaan Thailand yang merupakan pensiunan berpangkat Petty Officer 1st Class.
Dalam upaya membantu proses penyelamatan anak-anak tersebut, Kunan tewas. Ia kehabisan oksigen usai memberikan tabung oksigen kepada para siswa dan pelatihnya.
Melansir dari berbagai sumber, Kunan sempat pingsan setelah memberikan tabung oksigen tersbeut. Petugas lainnya telah mencoba membangunkannya tapi tidak berhasil. Petugas lalu membawanya ke rumah sakit yang kemudian ia dinyatakan meninggal.