Hubungan Iran dan Amerika Serikat (AS) kian memanas setelah serangan AS menewaskan salah satu komandan pasukan elit Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleimani. Presiden AS Donald Trump mengancam Iran akan menghancurkan sejumlah situs budaya yang sangat berharga Jika Iran berani belas dendam dengan melakukan serangan balasan.
Salah satu situs budaya di Iran yang terancam adalah Masjid Imam Reza yang mendapat predikat sebagai masjid terluas di dunia. Total luas masjid keseluruhan mencapai 267.079 m2 yang dikelilingi oleh tujuh halaman seluas 331.578 m2, sehingga total luas wilayah keseluruhan adalah 598.657 m2. Dinamakan demikian karena di dalam masjid ini juga terdapat sebuah makam seorang imam kedelapan muslim syiah yang bernama Imam Reza.
Sebelum Islam datang di Jazirah Arab, bagian dalam Masjid Imam Reza yang tertelah di Mashhad dahulunya adalah kuil peribadatan kaum penyembah api (Zoroaster). Setalah Islam datang, kuil tersebut dihancurkan atas perintah Khalifah Al-Ma’mun dari Dinasti Abbasiyah, kemudian dibangun kembali sesuai dengan arsitektur Khorasan.
Sebelum menjadi tempat pemakaman Imam Reza, area masjid ini lebih dahulu menjadi tempat pemakaman Khalifah Harun Al-Rashid dari Dinasti Abbasiyah. Makamnya tidak disucikan oleh masyarakat karena dianggap bertanggungjawab atas pembunuhan para imam Syiah ke-6 dan ke-7. Pada abad ketiga Hijriah, sebuah kubah dibangun di atas makam Imam Reza dan banyak bangunan serta pasar yang bermunculan di sekitarnya.
Tahun 1333 seorang penjelajah muslim ternama, Ibnu Batutah pernah mengunjungi masjid ini dan memasukkan dalam salah satu catatannya. Ibnu Batutah menyebutkan bahwa Mashhad adalah kota besar dengan banyak sungai, pabrik, dan pohon dan buah yang berlimpah. Sebuah konstruksi kubah mewah yang melebihi makam bangsawan menaungi makam Imam Reza. Arsitekturnya sangat megah berhias ubin berwarna.
