Alternatif Wisata Religi Demak, Makam Apung Tengah Laut

Makam apung Syech Mudzakkir bisa menjadi salah satu andalan wisata religi Pemerintah Kabupaten Demak selain masjid Agung demak dan Makam Sunan Kalijaga

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Ada yang unik dari salah satu makam di Dusun Tambaksari, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Tampak dari kejauhan ada satu makam yang seolah-olah mengapung di tengah laut. Menurut cerita warga setempat, makam tersebut dulunya berada di daratan bersama makam-makam warga lainnya. Namun, setelah banjir rob menggenangi area pemakaman tersebut entah kenapa hanya satu makam tersebut yang tidak tenggelam. Makam tersebut adalah milik seorang sholeh bernama Syech Abdullah Mudzakkir.

Syech
Abdullah Mudzakkir atau akrab dikenal sebagai Syech Mudzakkir merupakan tokoh
penyebar Islam yang terkenal di Demak. Beliau lahir tahun 1869 di Dusun Jago,
Desa Wringjajar, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak. Semasa hidupnya beliau
dikenal sangat aktif menyebarkan Agama Islam di kawasan pesisir utara Demak. Selain
itu beliau juga dikenal aktif dalam melawan monopoli perdagangan yang dilakukan
oleh Belanda pada jaman penjajahan tahun 1900-1950.

Makam Syech Mudzakkir sangat ramai dikunjungi para peziarah saat malam Jumat dan hari-hari libur nasional. Tidak hanya peziarah lokal dari Demak saja, peziarah dari luar kota bahkan luar Pulau Jawa juga ramai mengunjungi makam apung Syech Mudzkkir ini. Menurut penuturan warga setempat peziarah yang datang pada hari biasa bisa mencapai 500 orang, namun ketika hari libur peziarah bisa mencapai ribuan orang.

Untuk menuju
area makam Syech Mudzakkir ada beberapa dua akses yang dapat dilalui oleh
peziarah.

Akses pertama adalah dari jalur air. Peziarah bisa menuju area makam menggunakan perahu nelayan yang disewakan disana. Biaya sewa hanya berkisar Rp.10.000,- untuk setiap orang, dan bisa kurang atau lebih tergantung tawar menawar antara peziarah dengan pemilik perahu. Jika menggunakan akses jalur air, peziarah bisa mengawali rute dari Pantai Morosari atau langsung dari Desa Tambaksari.

Akses kedua
adalah jalur darat. Peziarah dapat berjalan kaki di jembatan beton yang
membelah lautan sejauh satu kilometer untuk menuju makam Syech Mudzakkir. Sepanjang
perjalanan peziarah akan disuguhkan pemandangan laut lepas dan kawasan mangrove
yang rindang. Sebagai perhatian peziarah diharpkan berhati-hati karena
disamping kiri-kanan jembatan hanya diberi pembatas berupa bambu, sehingga rawan
terpeleset atau tercebur ke laut, terlebih bagi peziarah yang mengajak balita
atau anak kecil.

Memasuki
area makam tidak ada pungutan biaya dari pengelola makam. Pihak pengelola makam
hanya menyediakan kotak amal bagi pengunjung yang ingin memberikan sedekahnya
untuk kesejahteraan makam Syeckh Mudzakkir.

Makam apung Syech Mudzakkir bisa menjadi salah satu andalan wisata religi Pemerintah Kabupaten Demak selain masjid Agung demak dan Makam Sunan Kalijaga di kadilangu.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU