Lingko, Sawah Jaring Laba-laba di Flores yang Cuma Ada Satu di Dunia

Begini sebenarnya cara pembagian area sawah jaring laba-laba di Flores yang mendunia.

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

Area pesawahan jaring laba-laba di flores  memang menjadi perhatian wisman, bentuknya sangat unik dan konon hanya ada satu di dunia. Sistem pesawahan ini sering disebut dengan Lingko.

Lingko, merupakan sistem pembagian sawah yang bermula dari titik tengah yang disebut dengan lodok.

Dari titik tengah itulah ditarik garis panjang menuju bidang terluar yang disebut dengan cicing. Polanya kecil di bagian dalam dan besar di bagian luar sehingga akan mirip jaring laba-laba jika makin luas dan jauh area tanahnya.

Foto/@tukang_jalan

Sebenarnya, bentuk jaring laba-laba ini bisa ditemui di kawasan Kecamatan Lembor Manggarai Barat, Kecamatan Lambaleda Manggarai Timur dan area pesawahan di Desa Cancar di Kecamatan Ruteng Manggarai dan Kampung Rawang.

Baca juga: 10 Sawah Indah yang Membuatmu Makin Cinta dengan Indonesia

Bentuk sawah unik ini bagi masyarakat Manggarai terkait dengan fungsi sawah yang terkait dengan pola pengolahan lahan secara adat. Lingko sendiri menjadi salah satu cara pembagian sawah yang dimiliki komunal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat adat yang dilakukan oleh ketua adat, Tu’a Teno dalam bahasa daerah.

Gregorius Kabor, seorang warga Cancar menjelaskan, Tu’a Teno atau ketua adat dan Tu’a Golo atau tua kampung umumnya akan mendapatkan bagian luas sawah yang lebih besar. Pembagiannya dilakukan dengan rumus jari tangan disesuaikan jumlah penerima tanah warisan dan keturunannya.

Sesuai rumus mosa sebutnya, pembagian tanah diprioritaskan bagi petinggi kampung berserta keluarga, lalu diikuti warga suku, baru setelahnya warga luar suku dengan syarat membawa seekor ayam jantan dan arak.

Foto/@8elapantrip

Pada perkembangannya, sawah jaring laba-laba ini sudah dikembangkan sejak Raja Aleksander Baruk memimpin bumi Nusa Lale Manggarai di tahun 1931-1945.  Sawah perdana di Manggarai terdapat di Lingko Loro dekat Rentung dan Nugi dekat Cancar. Tempat ini sering disebut sebagai area pesawahan Sonto yang luasnya sekitar 100 hektar.

Baca juga: Pesawat Misterius Muncul di Tengah Ladang Sawah Hebohkan Warga Desa

Ada 11 hamparan sawah lodok yakni Lingko Molo, Lingko Pong Ndung, Lingko Lindang, Lingko Temek, Lingko Purang Pane, Lingko Sepe, Lingko Lumpung, Lingko Ngaung Meler, Lingki Pane, serta Lingko Lumpung II di delapan kampung di Desa Meler, Cancar Kecamatan Runteng yang bisa dilihat di Puncak Weol.

Inilah spot yang biasanya dikunjungi wisatawan. Untuk sampai ke atas bukit, Anda harus menaiki 250 anak tangga berbentuk zig-zag.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU