Kuliner selat solo dan putu ayu rupanya telah melanglang buana hingga negara Jerman. Hal ini bisa terwujud lantaran adanya kerjasama diplomatik Indonesia di Berlin pada Senin (24/9/2018) lalu.
Acara ini merupakan agenda tahunan yang pada tahun ini digelar di Museum Telekomunikasi Berlin. Sekitar 300 undangan dari kalangan pemerintah Jerman, korps diplomatik negara-negara asing serta mitra-mitra KBRI lainnya menghadiri acara tersebut.
Gedung bersejarah yang menjadi tempat pertemuan tersebut dihias dengan sentuhan kultur dan aneka cita rasa kuliner Indonesia. Berbagai ragam kuliner dan budaya Indonesia diperkenalkan kepada para tamu untuk mengenal Indonesia lebih dekat.
Acara resmi diplomatik kedua negara ini dibuka dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya, kemudian dilanjutkan dengan sajian tari Cenderawasih dari Bali. Ada pula pertunjukan angklung dan gamelan.
Selama acara berlangsung dapat ditonton tampilan video loop yang menunjukkan menyajikan informasi tentang pariwisata, pembangunan infrastruktur dan kemajuan-beberapa kota di Indonesia.
Pada acara resepsi diplomatik ini, dihadirkan pula sejumlah makanan khas Indonesia, seperti gethuk lindri, satai lilit, ayam betutu, urap, dan tentu saja kuliner selat solo serta putu ayu.
Cara penyajian makanan-makanan khas Indonesia ini, serta sajian kekayaan kultur Indonesia diapresiasi oleh para diplomat Amerika Serikat, Australia dan Filipina.
Tak hanya itu, seluruh tamu undangan yang hadir juga mengapresiasi acara ini. Pilihan lokasi resepsi dan aneka mata acara ini menuai pujian dari para hadirin yang memadati acara dan betah menetap, sampai akhirnya petugas museum harus memberikan kode agar acara segera diakhiri.
Sebagai kenangan manis, setiap tamu mendapatkan bingkisan cokelat yang dikemas dengan beragam ikon wisata Indonesia sebagai buah tangan untuk dibawa pulang.