Jika Anda jalan-jalan ke pusat perbelanjaan, pasti tak susah menemukan ragam kuliner dari mancanegara, seperti dari Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, hingga Thailand. Mulai dari makanan, hingga minumannya. Tak peduli meski di negara asalnya sudah tergolong ketinggalan zaman, ketika masuk ke Indonesia, semua menjadi kekinian.
Bagaimana dengan kuliner dari Indonesia? Kita sering mendengar gaung nama rendang yang konon disebut makanan terlezat di dunia menurut pembaca CNN. Namun, benarkah kuliner dari Indonesia sudah mendunia?
Ragam olahan masakan Indonesia bukan tidak mungkin untuk mendunia. Sejak ratusan tahun lalu rempah-rempah Indonesia sudah dikenal oleh warga internasional, bahkan sampai memancing bangsa-bangsa lain menjajah negara kita.
Dikutip dari Kompas.com, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf mengatakan, 40% penghasil PDB industri kreatif Indonesia bersumber dari kuliner. Ironisnya, yang bisa menembus pasar-pasar internasional masih sangat sedikit.
“Salah satu kesulitan kita ialah bahan baku. Semisal untuk membuat kecap terbaik, kita butuh jenis kedelai tertentu, dan ternyata jenis itu masih cukup sulit di musim-musim tertentu,” tambahnya.
Menurutnya masih banyak bahan baku yang sulit didapat secara konstan, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Mulai rempah hingga buah-buahan khas yang belum bisa direkayasa produksinya.
Sementara itu kurangnya kebersihan para penjual kuliner di Indonesia juga menjadi penghambat mendunianya kuliner dari Indonesia. Padahal untuk segi rasa, kuliner kita punya daya jual yang tinggi di luar negeri.
Dikutip dari sumber yang sama, Staf Khusus Kementerian Pariwisata Bidang Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja, Vita Datau, meyakini hal tersebut.
Indonesia tahun ini masih ada di posisi ke 109 dari 136 negara, soal kebersihan kuliner lokalnya.
“Itu jadi salah satu kesulitan promosi kuliner Indonesia di luar, karena saat wisatawan mancanegara ke sini (Indonesia) lihat kulinernya kurang higienis,” ujar Vita.
Ke depan Kementerian Pariwisata juga Bekraf memiliki program-program penyuluhan standar kuliner yang higienis, bagi para penjaja kuliner di Indonesia.