Kopi luwak adalah jenis kopi yang diseduh melalui biji kopi yang dipanen dari kotoran luwak yang dibersihkan. Kopi luwak memiliki cita rasa yang lebih halus dari kopi umumnya, diduga hal ini disebabkan karena telah melalui proses fermentasi di pencernaan luwak. Saat ini kopi luwak Indonesia dibanderol dengan harga yang sangat mahal dan sangat laku keras di pasar internasional karena terkenal halus dan ramah untuk lambung.
Tak sedikit yang merasa jijik mengingat bahan dasar dari kopi luwak yang berasal dari kotoran. Bahkan Amerika Serikat memberi julukan kopi luwak dengan cat poop coffee. Beberapa negara seperti Italia, Turki, dan Arab Saudi juga sempat melarang peredaran kopi luwak di negaranya. Meskipun begitu, industri pengolahan kopi luwak di Indonesia tetap terus berjalan dan berkembang pesat walaupun berbgai isu miring yang mencoba untuk menjatuhkan.
Awalnya kopi luwak adalah konsumsi rakyat miskin pribumi yang dilarang oleh Pemerintah Belanda mengonsumsi kopi. Pada abad ke-18 saat Pemerintah Belanda menerapkan tanam paksa yang disebut cultur stelsel (1830-1870) kepada pribumi, terdapat aturan yang melarang pribumi mengonsumsi kopi hasil panennya. Suatu ketika seorang pribumi menemukan biji kopi dari kotoran binatang luwak liar yang gemar memakan biji kopi di kebun. Biji tersebut kemudian dicuci bersih, disangrai, dan ditumbuk untuk selanjutnya diseduh. Hal ini kemudian sampai ke telinga Belanda. Orang-orang Belanda langsung suka setelah mencoba kopi luwak tersebut, sejak saat itu kopi luwak menjadi kian populer dan disukai orang-orang kaya Belanda.
Luwak melalui penciumannya yang tajam mampu membedakan kopi dengan kualitas tinggi. Karena memiliki sistem pencernaan yang sederhana, biji kopi yang keras tidak tercerna sempurna dan keluar bersama kotoran. Biji kopi dari kotoran luwak ini menjadi incaran para petani karena dianggap berasal dari biji kopi pilihan yang terfermentasikan secara alami di dalam tubuh luwak.
Setidaknya ada tiga alasan yang mendasari kopi luwak memiliki harga yang sangat tinggi yaitu hasil panen yang tak seberapa, proses produksi yang panjang, dan rasa yang tidak pekat. Di pasaran, kopi luwak Indonesia dihargai Rp. 1 juta setiap kilogramnya. Secangkir kopi luwak di Jakarta dihargai Rp. 70.000,- sedangkan di luar negeri mencapai USD 35. Jika dalam bentuk biji kopi luwak Indonesia dihargai sampai USD 600 untuk setiap 450 gram.
Secara tampilan kopi luwak terlihat sama dengan kopi pada umumnya. Namun dalam hal rasa, kopi luwak jauh lebih terasa nikmat. Rasa kopi luwak sangat halus, tidak getir, dan ada sedikit asam dari buah kopi yang menyegarkan. Setelah diminum, tidak ada rasa getir yang tertinggal di mulut. Aroma kopi luwak lebih harum dan sangat kuat.