Kelas Panahan, Hal Menarik Harus Kamu Coba di Candi Prambanan

Di Candi Prambanan tak hanya ada Sendratari Ramayana saja. Kamu juga dapat menjajal sensasi menjadi Arjuna dengan mengikuti kelas panahan yang ada di sana.

SHARE :

Ditulis Oleh: Faiz Abi

Mencoba menjadi Arjuna sehari. Foto oleh Phinemo.com/faizabi

Yogyakarta sering menjadi pilihan untuk menghabiskan waktu liburan. Banyak kegiatan yang bisa Kamu lakukan ketika di Jogja, salah satunya adalah berkunjung ke Candi Prambanan.

Candi Prambanan selama ini populer dengan atraksi wisata sendratari pewayangan. Pertunjukan itu menceritakan tentang usaha Rama untuk menyelamatkan Sinta yang diculik oleh Rahwana.

Penyelenggaraan event di situs bersejarah ternyata ada dilema tersendiri, baca ulasannya dengan klik di sini.

Kini, selain Sendratari Ramayana, ada hal yang tak kalah asyik untuk dicoba, yaitu kelas panahan. Ini ulasan kami tentang kelas panahan Candi Prambanan:

Aktivitas kelas panahan Candi Prambanan

Sangat murah dan menyenangkan. Foto oleh faizabi/phinemo.com

Yang masih belum diketahui banyak orang adalah aktifitas memanah di kawasan Candi Prambanan. Kebanyakan orang hanya mengetahui bahwa Prambanan hanya mempunyai wisata candi dan sendratari saja.

Pengelola aktivitas panahan di Candi, Sismarsudi, mengatakan bahwa panahan di Candi Prambanan memang masih baru. Kelas panahan ini berdiri sejak November 2016 lalu. Sebelum di Prambanan, aktivitas panahan ini dibuka di Candi Kembar, dan kegiatannya menuai kesuksesan.

“Awalnya kita buka di Candi Kembar, di sana berhasil. Kemudian kita coba tembusi ke Candi Prambanan melalui Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta dan ternyata bisa,” ungkap Sismarsudi.

Setelah berhasil membuka lahan di kawasan candi, awalnya kelas panahan ini tidak memiliki tempat yang pasti. Selama 8 bulan kelas panahan ini berpindah-pindah tempat di sekitar candi. Sampai akhirnya dalam 2 bulan terakhir, kelas panahan ini sudah memiliki lahan sendiri.

Ketahui juga permasalahan yang muncul dibalik populernya tempat wisata dengan klik di sini.

Kelas panahan ini juga bekerjasama dengan Taman Wisata Candi (TWC) agar kelas pemanahan ini semakin dikenal dan diketahui orang. Meski bekerjasama dengan TWC, namun perawatan peralatan panahan sendiri masih menjadi tanggunan Sismarsudi dan teman-temannya. Pihak TWC belum memberikan bantuan alat untuk kemajuan kelas panahan ini.

“Belum ada alat tambahan dari pengelola candi. Jika alat yang direntalkan rusak, kami sendiri yang memperbaiki. Namun kami tetap memberikan pengarahan kepada pengunjung sebelum bermain. Ada aturan-aturan yang harus dipatuhi. Jika dia melanggar aturan tersebut dan mengakibatkan kerusakan alat, pengunjung yang akan mengganti biaya perbaikan,” jelas Sismarsudi.

Untuk mencoba sensasi panahannya, Kamu tidak perlu mengeluarkan uang yang terlalu banyak. Hanya dengan Rp 20.000,- Kamu sudah mendapatkan 12 anak panah yang bisa Kamu gunakan untuk memanah target-target yang sudah terpasang. Jarak antara target dan tempat Kamu berdiri adalah 10 meter.

Kebanyakan pengunjung yang mencoba kelas panahan ini adalah pengunjung yang tidak sengaja lewat dan ingin mencoba sensasi bermain panah. Sismarsudi mengaku memang pemasaran yang dilakukan belum maksimal, hanya mengandalkan sosial media saja, yaitu instagram.

“Kita belum ada pemasaran yang bagus, hanya melalui sosial media saja. Tapi nantinya akan dibuatkan banner oleh pengelola candi dan akan diletakkan di samping loket agar pengunjung tahu kalau di Prambanan ada kelas panahan,” jelas Sismarsudi.

Meski belum mempunyai promosi yang bagus, kelas panahan ini tiap harinya bisa mendatangkan kurang lebih 50 pengunjung. Ketika weekend, pengunjung yang datang dan mencoba panahan ini berjumlah dua kali lipat dari jumlah pada weekdays.

Pengelola panahan yang ada di Candi Prambanan ini juga sering mengadakan sebuah event untuk mengenalkan panahan ke masyarakat umum.

Event-event ini adalah lomba memanah antar SMA yang diadakan setiap Minggu Kliwon. Tujuan diadakan event ini, selain untuk mengenalkan panahan kepada anak-anak muda zaman sekarang, juga untuk melestarikan panahan agar tidak punah begitu saja. Apalagi Jogja dulu sangat identik dengan panahan kuno, yang sering disebut dengan Jemparingan.

Motivasi membuka kelas panahan di Candi Prambanan

Alat memanah yang dimiliki Sismarsudi. Foto oleh Phinemo.com/faizabi

Sismarsudi juga menjelaskan alasan mengapa dia membuka kelas panahan di kawasan candi. Menurutnya, panahan adalah olahraga yang patut dilestarikan dan dipertaruhkan di Indonesia. Panahan juga mampu menghasilkan medali dalam olimpiade-olimpiade olahraga, oleh karena itu sebenarnya panahan sama saja seperti olahraga yang lain yang patut dilestarikan.

“Panahan itu kan juga olahraga yang juga diperlombakan dalam olimpiade-olimpiade. Jadi panahan secara umum sama saja dengan olahraga-olahraga lain yang mampu menghasilkan medali,” jelas Sismarsudi.

Sismarsudi juga membina beberapa SMA yang ada di sekitar candi untuk mempelajari dan mendalami panahan. 

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU