Indonesia sukses menyabet 8 emas dalam cabang olah raga pencak silat di Asian Games 2018. Diketahui, pencak silat dipertandingkan untuk pertama kalinya di Asian Games 2018.
Prestasi yang sangat membanggakan, namun sudah sewajarnya mengingat pencak silat berasal dari Indonesia.
Pencak silat merupakan seni beladiri asli Indonesia yang tersebar merata di seluruh pelosok tanah air. Seiring berjalannya waktu, negara-negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam, Thailand, Singapura, Filipina, Laos menggeluti olah raga tradisional ini. Bahkan, di Belanda pun olah raga ini mulai diminati.
Dilansir dari Tempo.co, diketahui 8 orang warga Belanda jauh-jauh ke Bangkalan, Madura untuk belajar seni beladiri pencak silat. Tapi, meski Bangkalan jadi tujuan menimba ilmu pencak silat bagi warga Belanda, Madiun lah yang terpilih sebagai kampung pencak silat di dunia.
Diberitakan oleh ANTARA (19/3/2017), Kabupaten Madiun dipilih sebagai kampung pencak silat oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrowi. Alasannya karena Madiun memiliki perguruan pencak silat yang telah tergabung dalam satu paguyuban, Paguyuban Kampung Pesilat. Nahrowi bahkan menyebutkan bahwa Madiun akan menjadi destinasi pencak silat dunia.
“Kalau Bali merupakan destinasi wisata, maka Madiun akan menjadi destinasi pencak silat dunia. Ini adalah peluang. Apalagi pencak silat mulai dikenal di dunia,” katanya.
Selain dikenal sebagai kota pecel, Madiun pun disebut sebagai kampungnya para pendekar di mana banyak warganya menjadi anggota perguruan. Bahkan di Madiun terdapat 11 perguruan pencak silat yaitu perguruan Merpati Putih, Tapak Suci, Ki Ageng Pandan Alas, Setia Hati Terate, Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo, Pagar Nusa, Cempaka Putih, Pro Patria, Persinas ASAD, Persaudaraan Setia Hati Tuhu Tekad dan IKS Kera Sakti.
Dari kesebelas perguruan tersebut, Merpati Putih menjadi yang tertua. Organisasi pencak silat Merpati Putih berkembang dari tradisi jawa sejak tahun 1550. Ini merupakan organisasi pencak silat tertua di Indonesia yang sampai saat ini jumlah anggotanya sudah tersebar hingga mancanegara. Merpati Putih dikenal dengan aliran pencak silat “Beladiri Tangan Kosong”.
Banyaknya perguruan pencak silat di Madiun tak jarang menimbulkan ‘gesekan’ antar anggotanya. Apalagi saat para jagoan di masing-masing perguruan melakoni tradisi Suronan di Gunung Lawu.
Para pendekar dari berbagai perguruan pencak silat menyambangi Gunung Lawu untuk ziarah dan lakukan ujian kenaikan sabuk. Konflik pun tak bisa dihindari.
Maka, dengan menjadikan Madiun sebagai kampung pencak silat harapannya para anggota perguruan bisa berdamai dan bersama-sama mengenalkan pencak silat ke kancah internasional lewat kejuaraan olahraga.
Menpora akan terus mengajak paguyuban kampung pesilat untuk mengenalkan pencak silat ke seluruh dunia. Tak hanya berhenti di level Asian Games, Imam Nahrowi bercita-cita membawa pencak silat ke ajang Olimpiade.
Sementara itu, kepala daerah Kabupaten Madiun, Bupati Muhtarom mengungkapkan bahwa pihaknya bahkan memiliki program untuk membuat pencak silat sebagai bagian dari industri pariwisata. Sebab menurutnya pencak silat memiliki daya tarik dan merupakan warisan budaya Indonesia.
“Kami ingin pencak silat menjadi industri pariwisata sekaligus menjadi cabang olahraga prestasi yang pantas untuk dibanggakan. Ini adalah warisan budaya Indonesia. Jadi harus dilestarikan,” jelas Muhtarom.