Setiap wisatawan yang datang ke Indonesia memiliki berbagai tujuan yang kadang nggak disangka. Contohnya si bule Mark Wiens yang khusus datang ke Indonesia hanya untuk merasakan masakan Indonesia, lalu Gabriel Bierwith, bule yang tertarik dengan bahasa Jawa dan sering menyayikan dan bahkan mengajarkan bahasa Jawa di Youtube, atau Mathias Pettersen yang datang ke Indonesia karena tertarik dengan kebiasaan orang Indonesia.
Ternyata bukan hanya kebiasaan masyarakat dan kuliner saja yang menjadi daya tarik wisatawan, tetapi juga kain tradisionalnya. Nggak percaya? Oke, berikut ini adalah kain tradisional Indonesia yang ternyata jadi idaman wisatawan asing.
Sebagai daerah terpadat di Indonesia, Pulau Jawa lebih mudah menjadi sasaran empuk bagi para wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia, apalagi akses di setiap daerah sangatlah mudah.
Pulau Jawa sendiri memiliki berbagai kain tradisional yang sering jadi incan para wisatawan asing. Kain yang paling populer adalah kain batik. Saking populernya, Julia Roberts, seorang artis papan atas Hollywood-pun memakai batik saat sedang melakukan shooting sebuah film berjudul Eat, Pray, Love.
Kain Gringsing khas Bali ini ternyata sangat mengagumkan, bukan hanya karena coraknya, tapi proses pembuatannya. Menurut beberapa teman saya di Bali, pembuatan kain Gringsing ini sangatlah rumit sehingga kadang membutuhkan waktu 2-5 tahun untuk bisa menyelesaikan kain ini. Bicara tentang harga, kain khas Bali ini dihargai mulai dari Rp 20 juta. Hem.. mahal banget, ya?
Kain khas Bali ini pernah dipakai oleh seorang pramugari rombongan Raja Salman, ketika mengunjungi Bali. Keren banget!
Kain khas Minangkabau ini sebenarnya merupakan jenis kain tenun tradisional Melayu dan Minangkabau yang tersebar di Malaysia, Indonesia, dan Brunei. Biasanya, songket di tenun dengan benang emas dan perak. Untuk membuat kain berlapis emas dan perak ini, para masyarakat membutuhkan waktu hingga mencapai beberapa minggu. Hal inilah yang membuat kain ini sangat mahal.
Kain mahal inipun jadi pilihan Jennifer Brocklkehurst sebagai gaun pernikahannya dengan pemuda Minang yang bernama Bayu Kumbara. Keren banget, ya?!
Bukan hanya batik yang menjadi kain yang mendunia. Namun kain ulos juga. Kain khas masyarakat Batak ini menjadi kain wajib saat upacara adat Batak. Karena kepopulernannya ini, banyak wisatawan yang membawa oleh-oleh kain ulos saat mereka traveling ke Sumatera Utara.
Salah satu bule yang tertarik dengan Ulos adalah Sandra Aann Niessen. Bule kelahiran Toronto, Amerika Serikat pada 17 November 1954 ini bukan hanya jatuh cinta dengan kain Ulos, namun juga melakukan penelitian terhadap tradisi menenun masyarakat Batak.
Kain tenun memang menjadi komoditas yang sudah dikenal hingga mancanegara. Beberapa daerah di Indonesiapun memiliki bebagai tenun ikat dengan ciri khas masing-masing, salah satunya adalah Tenun Sikka Nusa Tenggara Timur.
Saat KTT Asean 2011, mantan Presiden Amerika, Barack Obama bahkan mengenakan tenun asal NTT ini. Hal ini juga yang mendorong banyak wisatawan datang ke Indonesia melihat langsung kain khas NTT ini.
Wae Rebo merupakan Sebuah desa adat terpencil dan misterius yang berada di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Meskipun merupakan destinasi wisata yang cukup terpencil, namun banyak wisatawan yang datang ke sini untuk berfoto, melihat pemandangan, merasakan kopi khas Wae Rebo, hingga membeli kain tenun Wae Rebo langsung dari tangan sang pembuat sekaligus.
Hemm.. nggak nyangka kan kalau kain tradisional sangat diminati wisatawan asing? Ya.. meskipun harganya mahal, namun kain tradisional Indonesia sangatlah menarik bagi wisatawan.