Banyak penumpang pesawat memilih duduk di samping jendela agar bisa melihat pemandangan indah dari ketinggian. Sayangnya, duduk disamping jendela perlu menjulurkan leher untuk melihat situasi luar. Hal tersebut dikarenakan posisi jendela dan kursi pesawat tidak sejajar. Posisi ini biasanya terjadi di hampir semua maskapai pesawat terbang.
Berdasarkan penelitian Today I Found Out, alasannya posisi jendela dan kursi yang tidak sejajar ternyata tidak ada hubungannya dengan keselamatan dan kesehatan penumpang. Lucunya, alasannya ternyata adalah karena kebijakan perusahaan penerbangan atau maskapai itu sendiri.
Jadi sebenarnya posisi tersebut terserah pihak maskapai. Perusahaan penerbangan memiliki desain sendiri untuk posisi tempat duduk dan banyaknya baris kursi kabin mereka. Hal tersebut bersangkutan dengan keuntungan perusahaan penerbangan. Jadi, posisi kursi yang tidak sejajar itu urusan perusahaan penerbangan.
Ibarat semakin banyak kursi dalam kabin pesawat maka makin banyak pula keuntungan maskapai. Itu yang diterapkan oleh para maskapai dunia agar dapat menjaga harga tiket yang kompetitif. Jadi ketidaknyamanan penumpang pesawat yang harus mendongak ke jendela karena posisi tempat duduk yang tidak sejajar tidak ada hubungannya dengan keselamatan.
Kebijakan ini ternyata juga membuat tempat duduk pesawat terlihat aneh apalagi jika kita membandingkan tempat duduk antar maskapai.
Itulan alasan mengapa beberapa sandaran kursi pesawat ada yang bisa direbahkan lebih jauh dan ada yang hanya didorong beberapa senti saja.
Selain letak kursi, maskapai jugalah yang menentukan konfigurasi tempat duduk sehingga tidak heran jika setiap maskapai memiliki pengaturan konfigurasi 3-4-3, 2-3-2, atau yang paling umum 3-5-3.
Jadi jika Anda pernah berpikir bahwa posisi jendela dan kursi yang tidak sejajar karena alasan keselamatan dan kesehatan penumpang, Anda sudah berpikir berlebihan.