Di balik popularitas bunga edelweis, ada Cantigi si pohon mungil yang selalu melindungi pendaki. Sayangnya, nggak banyak yang mengenalnya. Atau mungkin, kamu juga belum tahu apa itu cantigi?
Foto berasal dari sini
Kalau pernah naik gunung, kamu pasti pernah bertemu Cantigi. Lihatlah foto di atas. Itulah pohon cantigi. Tanaman yang masih satu saudara dengan blueberry ini tumbuh kokoh pada ketinggian di atas 1000 Mdpl. Daunnya berwarna hijau kemerah-merahan dan mempunyai buah berwarna hitam.
Cantigi mungkin bukan tanaman favorit para legenda pendaki. Tak ada lagu khusus yang tercipta untuknya seperti edelweis misalnya. Namanya tidak begitu dikenal, namun kehadirannya tanpa disadari memberi banyak manfaat.
Ketika pendaki tersesat di belantara hutan, mereka bisa mengkonsumsi pucuk daun-daun dan buah cantigi. Sedangkan, air rebusan daunnya sangat bermanfaat untuk mengobati lambung.
Bila kamu sadari, cantigi datang untuk melindungi pendaki. Saat kamu kesusahan menapaki tanjakan, batang kokoh cantigi siap menjadi pegangan. Tak perlu takut terjatuh. Cantigi tidak akan melepaskan tanganmu, karena akar-akar kecilnya mencengkeram bumi begitu erat.
Ketika badai datang, cantigi ada untuk menghadang terpaan angin kencang. Pohon ini jugalah yang menyediakan ruang nyaman untuk bercengkerama di bawah bivak. Harus diakui, cantigilah yang bisa melindungi pendaki.
Meski cantigi bertubuh kecil kekurangan nutrisi, tapi pohonnya tumbuh kuat di atas gunung. Meski cuaca ekstrim silih berganti dan badai menerjang, pohonnya tetap kuat.
Belajar ilmu hidup dari cantigi. Hadapi setiap masalah yang datang dengan tetap teguh pada pendirian. Seberat apapun masalah yang menghampiri, jangan sekalipun menyerah. Hanya orang kuat seperti cantigi yang sanggup melewati badai. Percayalah, badai pasti berlalu.
***
Bagi saya, cantigi adalah tanaman gunung paling cantik. Dia terlihat mencolok saat pucuk daun-daunnya berwarna merah di antara birunya langit dan hijaunya savana. Tak hanya cantik wujudnya, cantigi juga punya banyak manfaat.
