Istana Kematian Gunung Kelir, Lambang Cerita Cinta Memilukan Ratu Kelir

Bernama Anataka Pura yang berarti Istana Kematian, tempat ini sengaja dibangun oleh Kesultanan Mataram Islam dibawah kuasa Amangkurat I pada 1665-1668.

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Menjelajah jauh ke pelosok Yogyakarta, terdapat satu situs budaya yang disebut-sebut sebagai istana kematian. Lokasi tepatnya berada di lereng Gunung Kelir, Desa Kedaton, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan situs ini sebagai cagar budaya yang perlu dilestarikan.

Bernama Anataka Pura yang berarti Istana Kematian, tempat ini sengaja dibangun oleh Kesultanan Mataram Islam dibawah kuasa Amangkurat I pada 1665-1668 untuk menguburkan jenazah. Bagian dinding dan tembok situs ini terbuat dari balok-balok batu putih.

(kebudayaan.kemendikbud.go.id)

Kisah Cinta yang Pilu

Terdapat sekitar 28 makam, dua diantaranya adalah milik Ratu Mas Malang dan Ki Panjang Mas atau Ki Dalem. Dikisahkan dalam Babad Tanah Jawi, dahulu Amngkurat I ingin mencari seorang wanita cantik jelita untuk dijadikan selir. Diketahui ada seorang dalang bernama Ki Wayah yang memiliki seorang anak perempuan cantik, namun sudah bersuami.

Suami sang perempuan bernama Ki Dalem. Karena dibutakan oleh nafsu, Amangkurat I merebut dan menjadikannya selir. Saking cintanya bahkan diceritakan sampai melupakan sang permaisuri. Tak hanya itu, Amangkurat I bahkan mengangkat perempuan tersebut menjadi Ratu Wetan atau dikenal juga dengan Ratu Malang.

Tak dinyana, saat direbut Amangkurat I ternyata Ratu Malang sedang hamil dua bulan dengan suaminya terdahulu. Setelah melahirkan sang suami kemudian dibunuh oleh Amangkurat I dan dimakamkan di Gunung Kelir. Mengetahui suaminya meninggal, Ratu Malang sangat bersedih hati hingga akhirnya meninggal karena muntaber. Jasad Ratu Malang kemudian juga dimakamkan di Gunung Kelir.

Anehnya, jasad Ratu Malang tidak boleh dikuburkan. Siang dan malam Amangkurat duduk dibawah jasad wanita tercintanya tanpa bersedia kembali ke Istana. Saat tertidur dibawah jasad Ratu Malang, Amangkurat I bermimpi Ratu Malang telah berkumpul dengan suaminya, Ki Dalem di alam keabadian. Tersadar, Amangkurat I kembali ke istana dan memerintahkan jasad Ratu Malang dikuburkan.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU