Info pendakian Gunung Kerinci.
Masuk dalam deretan seven summits Indonesia, Gunung Kerici kembali tenar setelah gosip penggantian nama Puncak Gunung Kerinci menjadi Puncak Jokowi. Namun berdasarkan info pendakian Gunung Kerinci yang terbaru, kabar tersebut tidaklah benar. Nama puncak gunung ini tetap sama yaitu Puncak Gunung Kerinci. Plang bertuliskan Puncak Jokowi di Puncak Gunung Kerinci hanya keisengan dari para pendaki yang mendaki ke gunung tersebut.
Bicara soal Gunung Kerinci, seperti yang kita tahu bahwa untuk mendaki ke gunung ini pendaki bisa melewati dua jalur yaitu jalur Kersik Tuo dan Solok.
Jalur Kersik Tuo paling banyak dipilih pendaki karena dianggap memiliki trek atau jalur pendakian yang lebih bersahabat dan lebih aman.
Meski dinilai aman, dihimbau untuk para pendaki yang ingin mendaki ke Gunung Kerinci baik lewat Kersik Tuo atau Solok harus melakukan pendaftaran dan pendataan diri terlebih dahulu. Pendaftaran pendakian bisa dilakukan di pos pendakian resmi yang ada di masing-masing pintu pendakian.
Menurut info pendakian Gunung Kerinci terbaru, untuk pendaki yang ingin mendaki Kerinci via Kersik Tuo bisa juga dengan menghubungi beberapa nomor hp petugas yang ditunjuk. Hal ini karena menurut salah satu pengalaman pendaki, pos pendakian terkadang tutup dan tidak ada petugas yang stand by.
“Pos Jaga TNKS R10 Gunung Kerinci Jalur Kersik Tuo. Nomor kontak ada di foto ke-2. Bila pos ini kosong saat mau mendaftar, hubungi dan lapor ke nomor itu. Beberapa kali saya mendaki dan pos ini kosong, jadi saya tulis tangan surat pemberitahuan + copy KTP + uang pendaftaran (sekarang Rp7500 per hari, misal naik Jumat turun Senin dihitung 2 hari) dimasukan ke amplop lalu selipkan di bawah pintu. Pastikan selalu lapor, jangan mendaki tanpa pemberitahuan alias ilegal,” kata salah satu akun instagram bernama @tompaguci.
Berikut adalah beberapa nomor hp yang bisa dihubungi oleh para pendaki:
Tak hanya untuk keperluan pendaftaran atau pendataan pendakian saja, beberapa nomor di atas juga bisa dijadikan untuk pengaduan jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Seperti misalnya kecelakaan saat mendaki, pendaki hilang, musibah atau bencana alam di gunung dan sebagainya.
Meski posko pendakian atau basecamp sedang kosong, namun usahakan untuk tetap menghubungi petugas sehingga dapat didata. Hal ini untuk mencegah pendakian ilegal yang dapat membahayakan keselamatan para pendaki itu sendiri.
