Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya tengah menyiapkan rencana perombakan bangunan Hi Tech Mall sebagai pusat kesenian.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Widodo Sueyantoro, mengatakan bahwa rencana ini akan terus dimatangkan hingga pertengahan tahun ini bekerja sama dengan build operate transfer (BOT) dengan PT Sasana Boga.
“Saya orang baru. Saya minta teman yang lama merekap semua. Saya ingin tahu kesenian di Surabaya apa saja, dan keberadaannya berapa,” ujar Widodo.
Widodo yakin bahwa pusat seni di Hi Tech Mall ini mampu menampung semua kesenian di Surabaya yang jumlahnya mencapai 561 kesenian dengan 18 jenis. Bahkan Widodo optimis meski daftar kelompok ditambah lagi.
“Yang pasti, konsepnya pasti masuk (semua kelompok kesenian). Menurut perhitungan saya sementara, nanti di lantai dasar itu ketika sudah dipakai semua kesenian, itu lo masih sisa,” tambah Widodo.
Hingga akhir pekan lalu konsep penataan bangunan Hi Tech Mall sebagai pusat kesenian masih prematur. Belum ada detail rancangan yang dijabarkan. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya pun masih membahasnya secara internal.
Rencana sementara, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya akan menjadikan lantai dasar sebagai tempat latihan semua jenis kesenian sedangkan lantai dua menjadi tempat pertunjukan teater non-komersil.
Harapannya, semua seniman mampu memanfaatkan ruang seni baru ini dan banyak wisatawan yang datang untuk melihat kesenian di Hi Tech Mall ini. Widodo mengatakan bahwa pihaknya masih membahasnya dengan pihak terkait.
“Kalau komersial, kita mesti harus punya nilai jual. Seperti yang dulu pernah kita sampaikan, misalnya, latar layarnya bisa diganti-ganti. Seperti videotron,” ujar Widodo.
