Provinsi Yogyakarta dikenal sebagai salah satu destinasi wisata yang cukup populer di Indonesia. Yogyakarta atau disebut juga Jogja menawarkan berbagai atraksi wisata seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata kuliner, hingga wisata olahraga. Pemerintah Daerah Yogyakarta melalui Dinasi Pariwisata memberi perhatian lebih untuk pengembangan pariwisata Jogja agar turut mendongkrak perekonomian masyarakat lokal.
Salah satu destinasi wisata alam Jogja yaitu Gunungkidul terus didorong agar menjadi wisata minat khusus pilihan wisatawan. Harapan kedepannya pengembangan sektor pariwisata Jogja tak lagi bertumpu pada mass tourism, sehingga pereknomian masyarakat meningkat dengan adanya kunjungan tersebut.
Selama ini pengembangan pariwisata Jogja, khususnya Gunungkidul masih masih bersifat pada kuantitas kunjungan. Padahal masih banyak potensi yang bisa dikembangkan untuk menikmati pariwisata Gunungkidul, utamnya minat khusus. Gunungkidul dinilai telah memiliki banyak destinasi wisata yang dilenkapi dengan fasilitas yang lengkap mulai dari area perkemahan hingga keberadaan pasar digital.
Menurut Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata, Dinas Pariwisata DIY, Aria Nugrahadi menuturkan bahwa bentang alam konservasi seperti Gunungkidul tidak pas jika dibuka untuk mass tourism, sehingga diperlukan strategi terobosan agar jumlah wisatawan sedikit tetapi pertumbuhan ekonominya cukup tinggi.
Lanjut Aria, bentuk upaya pengembangan wisata minat khusus adalah dengan menyelenggarakan Jogja Experience #2nd dengan tema “Nomadic Adventure Camp” dengan menjelajahi dan menginap di Gunungkidul, khususnya di kawasan Geopark Gunungsewu pada 27-30 Juni 2019 kemarin.
Sebanyak 150 peserta yang semuanya berasal dari komunitas pencinta kendaraan Land Rover telah berpartisipasi. Titik start mulai dari Watu Mabur di Bantul menuju kawasan wisata Gunungkidul melewati Gunung Api Purba Nglanggeran, Embung Sriten, Telaga Jonge, Lembah Ngingrong hingga kawasan Pantai Jungwok.