Gunung Agung Mengeluarkan Asap Tebal, Pariwisata Bali Tetap Aman

Gunung Agung, Bali, mengeluarkan asap tebal sejak Selasa (21/11) pukul 17.05 WITA. Pariwisata Bali tak terdampak dan penerbangan masih normal.

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

Gagahnya Gunung Agung, Bali. 

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, langsung bergerak cepat begitu mendapat informasi Gunung Agung yang mengeluarkan asap tebal di Kabupaten Karangasem, Bali, pada Selasa (21/11) pukul 17.05 WITA.

Arief Yahya segera mengumpulkan info terkait aktivitas Gunung Agung, terutama untuk 3A-nya; ‘Akses’, ‘Amenitas’ dan ‘Atraksi’-nya. Tim Bali Tourism Hospitality juga diminta Arief untuk siaga memantau kondisi selama 24 jam penuh.

Selain itu, Kepala Dinas Pariwisata Bali, Anak Agung Gede Yuniartha Putra, juga menjelaskan bahwa pariwisata Bali belum terpengaruh dengan peristiwa meletusnya Gunung Agung. Dirinya juga menolak pemberitaan bahwa Gunung Agung meletus, karena hingga saat ini erupsi belum terjadi.

Disebutnya juga, turis asing hingga saat ini masih berminat untuk mengunjungi Bali, sehingga kabar Gunung Agung mengeluarkan asap tebal belum berpengaruh. Buktinya, saat penurunan level Gunung Agung ke ‘siaga’, beberapa kawasan wisata di Bali yang sebelumnya masuk zona bahaya seperti Tulamben, saat kembali dibuka untuk umum langsung ramai seperti sediakala.

Yuniartha menambahkan, Bali bisa mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 5,5 juta tahun ini. Pada bulan Oktober saja, jumlah wisatawan mancanegara yang tercatat masuk ke Bali mencapai 5 juta orang. 

Penerbangan masih normal

Direktur Operasi AirNav Indonesia, Wisnu Darjono, menjelaskan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan dan menyiagakan seluruh personelnya. 

Banyak hal telah disiapkan, seperti alternatif bila Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar tidak dapat beroperasi jika terdampak erupsi.

Ada 10 bandara, yaitu bandara di Jakarta, Makassar, Surabaya, Balikpapan, Solo, Ambon, Manado, Praya, Kupang, dan Banyuwangi.

Sebelumnya diberitakan, Gunung Agung, Bali, mengeluarkan asap tebal sejak Selasa (21/11) pukul 17.05 WITA. Menurut Kepala Pusat Data Infornasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, asap tebal membumbung dengan tekanan sedang hingga tinggi maksimum 700 meter di atas puncak. 

 

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU