Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali pada Minggu 21 April 2019 pukul 18.56 WITA kemarin kembali mengalami erupsi. Pos pengamatan aktivitas Gunung Agung mencatat saat erupsi terjadi Gunung Agung memuntahkan material vulkanik seperti abu, pasir, kerikil, dan magma pijar.
Kolom abu vulkanik yang muncul saat terjadi erupsi mencapai ketinggian 3000 meter dari atas kawah ke arah barat. Sedangkan kolom pasir dan kerikil mencapai ketinggian 2500-3000 meter dari puncak kawah ke segala arah. Suara dentuman saat erupsi Gunung Agung terdengar hingga Bangli dan Klungkung. Beberapa wilayah Kabupaten Karangasem terdampak hujan abu.
Walaupun akhir-akhir ini Gunung Agung telah beberapa kali mengalami erupsi namun statusnya masih siaga III dengan zona perkiraan bahaya sejauh 4 km dari puncak kawah. Zona perkiraan bahaya ini bersifat dinamis dan terus dievaluasi berdasarkan kondisi terbaru dari Gunung Agung.
Dikutip dari detik.com, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani menuturkan bahwa meskipun saat ini Gunung Agung sedang erupsi namun Bali masih aman dikunjungi untuk wisatawan. Menurutnya saat ini Gunung Agung hanya mengalami erupsi kecil, namun wisatawan dihimbau tetap waspada dan memakai masker saat berkunjung ke tempat-tempat yang terdampak erupsi agar terhindar dari masalah kesehatan.
Aktivitas Bandara Ngurah Rai di Bali juga terpantau normal. Berdasarkan hasil pemeriksaan, Bandara Ngurah Rai tidak terdampak erupsi Gunung Agung. Pihak pengelola bandara menghimbau masyarakat yang menggunkan transportasi udara tidak panik, pihaknya akan terus melakukan evaluasi keamanan terbang berdasarkan kondisi erupsi Gunung Agung.