Gunung Agung yang terletak di Karangasem, Bali mengalami erupsi pada 4 April 2019 pukul 01.31 WITA kemarin. Erupsi Gunung Agung mengeluarkan material vulkanik berupa abu, batu, dan lava pijar. Kolom abu vulkanik terlihat berwarna abu-abu dengan intensitas yang cukup tebal mengarah ke barat dengan ketinggian mencapai 2.000 meter dari puncak. Erupsi Gunung Agung terekam dalam seismogram dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi 37 detik. Suara gemuruh akibat erupsi Gunung Agung dapat didengar dalam radius 12 Kilometer.
Sebelumnya Gunung Agung juga sempat mengalami erupsi pada 17 Maret 2019
yang lalu. Erupsi pertama terjadi pukul 08.03 WITA dengan ketinggian kolom abu
yang teramati kurang lebih 500 meter dari puncak. Sedangkan, yang kedua terjadi
pukul 10.30 WITA dengan ketinggian kolom abu kurang lebih 600 meter dari
puncak.
Dilansir dari detik.com, PVMBG meningkatkan status Gunung Agung menjadi
Siaga III. Masyarakat setempat dan wisatwan dilarang memasuki kawasan Gunung
Agung dalam radius 4 Km dari puncak kawah. PVMBG juga mengeluarkan dua
rekomendasi terkait erupsi Gunung Agung yang terjadi saat ini, yaitu sebagai
berikut.
Sempat terjadi kepanikan di Pura Besakih saat Gunung Agung mengalami erupsi. Karena saat itu Pura Besakih sedang dipadati pengunjung yang beribadah maupun berwisata. Saat Gunung Agung erupsi ramai suara pamedek yang saling bersahutan meneriakkan Gunung Agung meletus yang sontak membuat para pengunjung berlarian menuju mobil. Kondisi jalanan di area Pura Besakih sempat mengalami kemacetan, namun setelah sekitar setengah jam berlalu suasana berangsur normal kembali.