Jumlah wisatawan India yang masuk ke Indonesia mengalami pertumbuhan cukup siginifikan. Sepanjang tahun 2017, pertumbuhan wisman India mencapai 28.8 persen. Melihat tren kunjungan wisman India yang meningkat, Garuda Indonesia pun mengambil peluang dengan membuka rute penerbangan langsung Denpasar – Mumbai
Pada Senin (24/4), Garuda Indonesia telah resmi mengoperasikan rute penerbangan langsung Denpasar – Mumbai. Penerbangan tersebut akan berjalan dua kali seminggu setiap Senin dan Kamis.
Jadwal keberangkatan dari Denpasar akan dilayani pada pukul 15.40 WITA dan tiba di Mumbai pada pukul 20.25 waktu setempat. Untuk jadwal keberangkatan dari Mumbai akan dilayani pada pukul 21.50 waktu setempat dan akan tiba di Denpasar pada pukul 07.55 WITA.
Rute penerbangan langsung Denpasar – Mumbai akan menggunakan pesawat Airbus A330-200 dengan konfigurasi 36 kelas business dan 186 kelas ekonomi dengan kapasitas 222 penumpang.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala N. Mansury bersama dengan Menteri Pariwisata Indonesia Arief Yahya secara simbolis meresmikan rute penerbangan langsung Denpasar – Mumbai di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Selasa (24/4).
Melansir dari Kompas pada Rabu (25/4), Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala N. Mansury mengatakan bahwa pembukaan rute tersebut merupakan salah satu upaya Garuda Indonesia untuk memperluas pasar internasional, khususnya di kawasan Asia Selatan.
Untuk diketahui, Bandara Internasional Mumbai – Chhatrapati Shivaji International Airport (CSIA) merupakan salah satu bandara dengan tingkat trafik penerbangan tertinggi di India. Dengan dibukanya rute penerbangan langsung Denpasar – Mumbai, wisatawan asal India maupun Indonesia akan lebih mudah untuk berpergian menuju Mumbai dari Denpasar maupun sebaliknya.
Sisi positif lainnya, hubungan kedua negara di sektor perekonomian, pariwisata, dan juga sosial budaya akan terjalin baik.
“Selain agar meningkatkan kunjungan wisatawan India, rute baru ini juga diharapkan dapat semakin memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan India melalui pengembangan basis konektivitas kedua negara yang dapat mendukung perekonomian, pariwisata, serta sosial budaya,” ungkap Pahala seperti yang dikutip dari KompasTravel.