Yang patah tumbuh, yang hilang berganti, yang hancur lebur.
Film Banda The Dark Forgotten Trail, tayang pada hari ini Kamis (3/7). Film yang dinarasikan oleh Reza Rahadian ini adalah film dokumenter yang berkisah tentang sejarah Pulau Banda ketika menjadi jalur sutra pedagangan rempah-rempah masa kolonial dulu.
Film ini disutradarai oleh Jay Subiyakto, dan dapet dukungan dari berbagai pihak karena sejarah dan sisi edukasinya. Jadi kalau Kamu nonton film ini, Kamu juga akan tahu gimana sejarahnya Pulau Banda diperebutkan oleh Belanda dan Portugis zaman dulu, selain juga banyaknya scene-scene yang memperlihatkan keindahan Pulau Banda.
Memang seberapa menarik sih Pulau Banda ini? Nih fakta-faktanya, siapa tahu bisa jadi destinasi liburan Kamu berikutnya! Yuk cek langsung:
Di awal film diperlihatkan ada sebuah benteng berbentuk segi-5. Namanya adalah Benteng Belgica. Benteng ini dibangun oleh VOC pada tahun 1611. Tujuan dibangunnya benteng ini untuk menghalangi rakyat Banda yang protes terhadap pemerintah VOC karena saat itu melakukan monopoli pala.
Benteng ini dihuni sekitar 30-40 tentara pasukan VOC. Sering juga disebut sebagai Pentagon of Indonesia.
Banda emang terkenal karena rempah-rempahnya. Tapi selain itu, lanskap pemandangan di Banda juga nggak bisa diremehin guys. Sekelompok air yang dikelilingi pepohonan membuat pemandangan Banda nggak bisa diungkapkan pakai kata-kata.
Di Banda juga ada gunungnya lho! Dengan tinggi yang hanya 656 mdpl, Kamu bisa mendakinya dan bakalan mendapatkan view Pulau Banda yang luar biasa dari atas sana.
Pulau Banda emang terkenal sama buah palanya yang bisa dijadiin rempah-rempah. Pala ini punya nilai jual termahal lho pada masa kolonial dulu. Nggak heran kalau Banda direbutin sama Portugis dan Belanda.
Di Pulau Banda, kamu juga bisa snorkeling lho! Uniknya kamu bakalan snorkeling di pulau dengan nama pahlawan Indonesia, yaitu Sutan Syahrir. Beliau pernah diasingkan di Pulau Banda bersama Moh. Hatta. Mau nyoba sensasinya? Kuy lah!
Nah liburan kamu bakal terasa lebih lengkap kalau kamu mendapat sesuatu yang bermanfaat, yaitu pengetahuan. Nah, kalau kamu berlibur ke Banda, jangan lupa untuk mampir ke Rumah Budaya ya! Rumah ini berisi alat-alat tradisional asli Banda, ada juga lukisan-lukisan jadul di sini. Menarik kan?
Di Pulau Banda juga ada istana mini lho! Istana itu disebut mini karena bentuknya kayak rumah biasa, nggak kayak istana pada umumnya. Jangan berpikiran kalau mininya itu kayak dwarf atau semacamnya ya. Istana ini dulunya digunakan sebagai tempat tinggal Jan Pieter Coen, Gubernur Jenderal VOC.
Monumen ini dibuat untuk mengenang para tokoh penting Banda yang memperjuangkan Banda dari monopoli rempah-rempah yang dilakukan Jan Pieter Coen. Karena dianggap memberontak, tokoh-tokoh Banda tersebut akhirnya dieksekusi.