– No longer to be poisoned by civilization, he flees and walks alone upon the land to become lost in the wild-
Alexander Supertramp, May 1992
Into the Wild, sebuah film petualangan dari kisah nyata Christoper McCandless ini akan membuatmu berdebar merasakan petualangan yang sesungguhnya. Penonton akan diajak bertualang di alam liar Alaska yang menantang.
Berikut ini referensi film perjalanan yang tak akan pernah membuatmu bosan, klik di sini ya.
Pilihannya meninggalkan kenyamanan hidup dan memasuki kehidupan liar Alaska mengantarkan dia pada kisah tragis. Tak hanya menarik untuk ditonton, di balik epic dan ironis-nya film Into the Wild ini tersimpan fakta-fakta menarik.
Jam tangan berwarna emas tersebut merupakan milik Christoper McCandless di kehidupan sesungguhnya. Sebelum melakukan petualangan super ke Alaska, Chris McCandless memberikan jam tangan itu kepada Jim Gallien. Yang kemudian diberikan kepada Emile Hirsch sebagai hadiah.
Dalam kisah nyatanya, Chris McCandless hidup dalam keadaan memprihatinkan. Kelaparan, lemah, bahkan untuk berdiri pun tak sanggup. Di akhir perjalanannya, McCandless ditemukan tewas hanya dengan tubuh seberat 30 kilogram.
Sebagai bentuk totalitasnya, Emile Hrisch memerankan tokoh Chris McCandless seperti tokoh nyatanya. Dia benar-benar kurus karena telah kehilangan 40 pounds atau sekitar 18 kilogram berat badannya.
Ya. Emile Hirsch memerankan semua adegan sendiri. Tanpa stunt-men atau pengganti. Bahkan, saat dia melawan beruang kutub, menyeberangi sungai, dan mendaki bebatuan tinggi.
Tonton film pendakian yang menantang dengan klik di sini.
Hampir semua adegan film ini dilakukan sesuai dengan perjalanan yang dialami Christoper McCandless. Namun, tidak untuk adegan di dalam bus. Sebagai bentuk penghormatan terhadap keluarganya, produser film Sean Penn, memilih menggunakan replika “magic bus”.
Magic Bus tempat McCandless bermalam dan habiskan hari-hari terakhirnya masih tetap ada di sana. Kalau berkunjung ke sana, terdapat batu memorial yang dibangun untuk mengenang sosok Alex Supertramp alias Chris McCandless.
Di akhir film, Chris McCandless menuliskan pesan terakhir yang berisi;
“I HAVE HAD A HAPPY LIFE AND THANK THE LORD. GOODBYE AND MAY GOD BLESS US ALL.”
Kalimat tersebut benar-benar ditulis McCandless sebelum dia meninggalkan petualangannya. Perjalanan dan petualangan panjang yang ditempuhnya telah memberikan kebahagian hidup. Meski, dia hidup dalam keadaan mengenaskan, tetapi itulah yang telah jadi impiannya.
Sayangnya, tak semua berhasil mengikuti rute perjalanan McCandless. Pada tahun 2010, pasangan traveler Claire Jane Ackermann dan Etienne Gross mengalami pengalaman yang tak mengenakan.
Etienne Gross dikabarkan jatuh ke dalam sungai Teklanika dan tenggelam. Dua tahun kemudian, Jonathan Croom ditemukan meninggal sendirian, di gunung Oregon. Lalu, di tahun 2013, Dustin Self dikabarkan hilang. Setahun kemudian, jasadnya ditemukan di bagian selatan Alaska.
Dalam buku yang ditulis Jon Krakauer, sepuluh bulan setelah menemukan anaknya meninggal, orang tua McCandless mengunjungi “magic bus” yang telah menjadi peristirahat terakhir McCandless. Mereka datang dan meninggalkan karangan bunga untuk putranya.