Perhelatan Dieng Culture Festival 2018 akan digelar lebih meriah dan berbeda. Selain festival lampion dan jazz atas awan, tahun ini akan ada Festival Domba Batur di mana traveler bisa bertemu dengan para domba berbulu tebal nan lucu.
Festival Domba Batur atau sering disebut Dombat ini cukup unik karena domba yang digunakan berbeda dari domba pada umumnya, berasal dari Kecamatan Batur dan Banjarnegara atau sekitarnya.
Dilansir dari detik, Domba Batur memiliki ciri fisik yang berbeda dari domba biasa, yakni bulunya yang tebal bahkan sampai kaki dan kepala.
“Domba batur ini memang khas karena memiliki bulu yang lebih tebal hingga kaki dan kepala. Bahkan, domba ini sudah ditetapkan sebagai domba lokal melalui keputusan Menteri Pertanian tahun 2011 lalu,” ujar Totok Setya Winarno, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Banjarnegara pada Kamis (19/7/2018).
Nantinya, dalam Festival Domba Batur dalam perhelatan DCF akan ada perlombaan mencukur bulu hingga memilih induk pejantan unggul yang diikuti oleh 250 ekor domba batur.
“Harapannya, domba batur ini lebih dikenal dan populasinya terjaga. Saat ini, populasinya tercatat 7.900 ekor tersebar di berbagai desa,” tambah Totok.
Totok berharap domba Batur bisa makin dikenal layaknya domba Garut. Bahkan menurutnya, daging damba khas Banjarnegara ini sangat empuk bisa dimanfaatkan sebagai sate. Termasuk bulunya pun bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuat wol. Namun hingga saat ini pemanfaatannya belum maksimal.
“Jadi ke depan bisa seperti domba Garut, di sana kulitnya bisa dimanfaatkan untuk membuat jaket, jadi bulu domba batur juga bisa digunakan untuk membuat wol,” pungkasnya dilansir dari sumber yang sama.