Larangan merokok di dalam kabin pesawat sudah ada sejak lama demi kenyamanan dan juga keselamatan penumpang di dalamnya. Bayangkan saja, kamu terbang di ketinggian ribuan kaki dengan bahan bakar dan bahan bakar dan segala isi pesawat yang mudah terbakar, lalu ada penumpang yang teang-terangan merokok? Tentu akan sangat mengganggu dan membuat tidak tenang.
Oleh karena itu, bagi kamu yang sering melakukan perjalan dengan menggunakan pesawat tentu tidak asing dengan tanda larangan merokok berikut:
Namun, mengapa masih ada asbak di dalam toilet, padahal sudah jelas ada larangan merokok di dalam kabin pesawat?
Asbak-asbak tersebut disediakan bagi para penumpang yang tidak bisa menahan untuk merokok. Perjalanan naik pesawat ke negara lain misalnya, yang memakan waktu belasan jam, tentu akan sangat menyiksa bagi para perokok berat.
Ketersediaan asbak ini adalah untuk mengantisipasi penumpang ‘naka’ yang nekat merokok, sebagai tempat yang aman untuk benar-benar mematikan puntung rokok, ketimbang mereka membuangnya di tong sampah yang dapat memicu kebakaran.
Seperti yang dikutip dalam situs Quora, Badan Penerbangan Federal AS (FAA) tidak ingin para penumpang yang merokok membuang puntung sembarangan seperti di tempat sampah misalnya, yang bisa menimbulkan risiko kebakaran.
Meski tidak bermaksud membenarkan aktivitas merokok di dalam kabin pesawat, setidaknya ketersediaan asbak ini adalah langkah antisipasi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Seperti yang pernah terjadi pada tahun 1973, sebuah pesawat yang terbang dari Rio De Janiero Brazil menuju Paris, Prancis, terpaksa melakukan pendaratan darurat karena seluruh kabin dipenuhi asap, yang diduga dipicu oleh puntung rokok yang dibuang ke tempat sampah. Akibatnya, 123 penumpang pesawat tewas karena sesak napas.