Belum lama, Desa Blimbing yang berada di Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal menjadi perbincangan netizen. Saluran irigasi yang digunakan warga sekitar untuk mengairi sawah berubah menjadi bersih dan digunakan untuk bermain air. Tak heran, banyak warganet yang kagum dan ingin mencoba serunya bermain-main di saluran irigasi.
Desa Blimbing di Boja ini terbilang kreatif. Jika banyak desa hanya memanfaatkan saluran irigasi untuk mengairi persawahan atau mendistribusikan air, Desa Blimbing mengubah saluran irigasi yang berwarna cokelat ini menjadi wahana river tubing yang asik untuk bermain-main.
Tak hanya warganet saja yang kagum dengan tubing Bumi Parikesit ini, anak-anak kecil di sekitar desa Belimbing pun sangat antusias. Dengan panjang sekitar sekitar 350 meter dengan lebar sekitar 2 hingga 5 meter, mereka basah-basahan dan berseluncur menggunakan ban. Kedalaman saluran irigasi yang hanya 1 meter pun cukup aman untuk anak-anak.
Selain berseluncur mengarungi kali, ada tiga prosotan yang akan membawa Anda meluncur. Meski tak terlalu tinggi, tapi cukup membuat jantung deg-degan.
Melansir dari Kompas.com, mereka mengaku, aliran air irigasi Desa Belimbing cukup bersih, tak seperti saluran irigasi lainnya yang kotor karena sampah.
Menariknya, wahana wisata Tubing Bumi Parikesit ini pun dinikmati orang dewasa. Awalnya, mereka hanya datang menemani anak-anaknya bermain, namun setelah melihat keseruan di sana, para orang tua pun ikut terjun berseluncur juga.
Mereka para anak milenial pun tak ketinggalan untuk turut serta dalam animo keseruan bermain air. Bahkan, wahana ini seolah menjadi obat rindu untuk mereka yang sudah lama tak lagi seru-seruan bermain air.
Biaya masuk wahana ini pun murah meriah hanya Rp 5000 per orang. Biaya tersebut sudah termasuk sewa ban. Kemudian untuk tarif bilas atau mandi sebesar Rp 2000.
Tertarik? Anda bisa mengunjungi Tubing Parikesit Desa Blimbing, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal. Kalau dari kota Semarang membutuhkan waktu sekitar 1 jam perjalanan.