Wisatawan mancanegara selalu memilih Bali sebagai destinasi ketika berkunjung ke Indonesia. Selain karena lingkungannya yang masih asri, Pulau Dewata juga sangat dikenal dengan budayanya yang masih sangat kental dan dijaga secara turun-temurun. Salah satu penginapan terkenal di Pengosekan, Ubud, yaitu Suarti Boutique Village turut serta untuk melestarikan budaya Bali dengan mendirikan Suarti Culture Center.
Baru diresmikan pada Senin (03/09) lalu, pusat budaya ini merupakan kerja sama dari Suarti Group dan Luh Luwih Foundation. Suarti Group sendiri merupakan perusahaan yang mendirikan Suarti Boutique Village dan saat ini sedang gencar dalam mengembangkan budaya Bali, khususnya budaya masyarakat Pengosekan yang terkenal dengan gamelannya.
Dikutip dari bali.bisnis.com, menurut Desak Nyoman Suarti, Pemilik dan Direktur Presiden dari Suarti Group, adanya Suarti Culture Center ini merupakan bentuk kepedulian nyata terhadap pelestarian budaya dengan memberikan ruang budaya terbuka bagi para pelestari budaya untuk berekspresi dan berlatih. Selain itu, tempat ini diharapkan juga dapat menjadi daya tarik wisatawan, khususnya yang tertarik dengan seni dan budaya.
Managing director Suarti Group, Arya Primanda Wibisana, menambahkan bahwa ide mengenai pusat budaya ini telah lama ada guna menyatukan para seniman dan kelompok seni yang ada di Pengosekan, “Tempat ini bisa diistilahkan sebagai Rumah Seniman, yakni tempat untuk para pelaku seni bertukar pikiran, berkreasi dan saling mengedukasi. Benang merahnya tentu saja pelestarian kebudayaan.”
Jika berkunjung ke Suarti Boutique Village, Anda bisa menonton berbagai penampilan seni yang disajikan di pusat budaya ini setiap malam bulan purnama. Selain itu, ada pula aktivitas spiritual yang akan dilakukan guna melakukan konservasi budaya Bali serta bentuk penghormatan dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, alam semesta, beserta segala isinya.
Walaupun banyak wisatawan mancanegara yang tertarik dengan seni budaya yang Indonesia miliki, namun sebagai masyarakat Indonesia perlu menjadi orang pertama yang peduli dan terus melestarikan peninggalan nenek moyang. Selain untuk terus memperluas sektor pariwisata Ubud maupun Bali di mata dunia, kegiatan ini juga merupakan upaya kita untuk menjaga jati diri kita sebagai orang Indonesia yang berbudaya dan beragam.