Seiring dengan kesuksesan miniseri berjudul ‘Chernobyl’
yang tayang di HBO beberapa waktu lalu turut berimbas pada meningkatnya jumlah
kunjungan wisatawan di kawasan berbahaya tersebut. Secara resmi situs
Pembangkit Listrik tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl telah ditetapkan sebagai
salah satu destinasi wisata di Ukraina. Peresmian dilakukan langsung oleh
Presiden Volodymyr Zelensky melalui surat keputusan yang ditandatangani pada 3
Juli 2019 lalu. Dalam surat peresmian tersebut juga berisikan rencana
pembangunan infrastuktur pendukung wisata seperti jalur pejalan kaki dan agenda
peningkatan kualitas sinyal seluler.
Meskipun telah resmi menjadi sebuah destinasi wisata, wisatawan yang berkunjung tidak serta merta bebas layaknya di destinasi wisata umumnya. Beberapa tempat di Chernobyl masih memancarkan radiasi sisa-sisa kebocoran. Pemerintah Ukraina sadar betul akan hal ini, oleh karena itu kubah metal senilai USD 1,7 miliar atau setara IDR 25 triliun telah diletakkan di beberapa reaktor nuklir di kawasan Chernobyl. Kubah ini digadang-gadang sanggup menahan kebocoran radiasi nuklir hingga 100 tahun kedepan.
Wisatawan yang datang berkunjung biasanya berkumpul di
Pripyat yang terkenal sebagai Kota Mati atau Kota Hantu. Saat tragedi Bencana
Chernobyl terjadi, Kota Pripyat menjadi wilayah terparah yang terkena dampak
radiasi nuklir. Sejak kejadian tersebut, seluruh penduduk Kota Pripyat
diungsikan ke tempat lain yang relatif lebih aman.
Terdapat satu penginapan bernama Hostel Pripyat yang
dibangun di asrama Uni Soviet dengan jarak sekitar 15 km dari lokasi kebocoran.
Dibangun dengan desain yang sederhana khas penginapan Uni Soviet, Hostel
Pripyat dapat menampung hingga 50 orang. Beberapa fasilitas yang disediakan
diantaranya adalah radio klasik yang menyiarkan siaran khusu saat industri
nuklir Chernobyl masih beroperasi dengan normal.
Tragedi Bencana Chernobyl terjadi sekitar tiga dekade yang lalu, tepatnya pada 26 April 1986 saat tengah malam. Para peneliti sedang mengadakan suatu riset ilmiah di reaktor PLTN nomor 4 yang tak jauh dari Kota Pripyat. Karena tidak memperhatikan prosedur keamanan, reaktor menjadi tak stabil dan akhirnya meledak kemudian meluluh lantakkan Uni Soviet bagian barat, Ukraina, dan Eropa.
Lebih dari 350.000 penduduk diungsikan selama periode tahun 1986 hingga 2000. Radiasi nuklir membunuh penduduk secara perlahan dengan kanker dan penyakit aneh lainnya. Sebanyak 5000 penduduk Uni Soviet meregang nyawa setelah kejadian Bencana Chernobyl di Ukraina.