Bantal leher nampaknya sudah jadi barang yang tak boleh ditinggalkan ketika traveling, terutama saat menggunakan transportasi umum seperti pesawat, kereta api atau bus.
Tapi, jangan sampai salah pilih bantal, bisa-bisa leher dan badan jadi pegal-pegal sesampainya di destinasi karena posisi tidur yang salah.
Osteopati dan Fisioterapis dari Croydon Physio, Tim Allerdayce menyebut, jika seseorang menggunakan bantal yang salah dan tidak sesuai dengan ukuran yang dapat mendukung leher dan kepala, ia akan bangun dengan kondisi kepala tegang, kesemutan, atau leher miring sebelah.
Wry neck atau leher miring sebelah dapat terjadi karena sendi mengalami peradangan yang membuat otot-otot leher jadi kejang sehingga kepala sulit diputar.
Tidur yang baik dapat tercipta jika kepala didukung dengan bantal yang tebal atau dua ukuran normal dengan tekstur yang relatif kuat. Dan tentu saja harus dengan bantal leher yang dapat mengisi kesenjangan antara telinga dan tepi bahu.
Menurut para ahli, kebanyakan orang kurang tepat dalam memakai bantal leher. Kebanyakan orang memakainya dengan sisi huruf ‘U’ di bagian belakang leher. Padahal, cara memakai bantal leher yang benar adalah sisi huruf ‘U’ diletakkan di bagian dagu, bukan belakang leher.
Alasannya karena kepala manusia cenderung akan menunduk saat tidur dalam posisi duduk. Kecenderungan menunduk itu akan membuat manusia sering terbangun.
Dengan membalik arah bantal, otomatis kepala akan ditopang dengan nyaman sehingga kualitas tidur akan tetap terjaga.
Lihat informasi selengkapnya yang telah kami rangkum dalam infografik:
