Berencana buat liburan ke Aceh? Baiknya kamu ketahui aturan di Aceh yang terbaru. Sebagai daerah yang 99% penduduknya beragama islam, Aceh menerapkan aturan syariat di segala urusan masyarakatnya mulai dari cara berpakaian hingga nongkrong di kafe.
Supaya kamu tak salah langkah, berikut aturan di Aceh terbaru yang wajib kamu ketahui sebelum liburan ke sana.
Agustus lalu, Bupati Bireuen, Saifannur membuat aturan bertajuk ‘standarisasi warung kopi/ kafe dan restoran sesuai syariat Islam’ yang menuai kontroversi. Dalam aturan tersebut, wanita dan pria diperbolehkan duduk satu meja di warung kopi atau pun restoran bila mereka muhrim suami-istri atau saudara sedarah.
Selain itu, waktu kunjungan ke restoran atau pun kafe dibatasi. Buat Kamu para wanita, restoran atau pun kafe di Bireuen hanya akan melayanimu hingga jam 21.00. Namun, jika kamu ingin tetap dilayani, pastikan kamu ditemani suami atau pun anggota keluarga lainnya.
Sebenarnya, aturan cara berpakaian yang ketat di Aceh, seperti larangan penggunaan celana jeans dan pakaian tebuka, tak berlaku untuk para wisatawan yang datang ke sana, bahkan wisatawan asing.
Meskipun begitu, sebagai wisatawan yang budiman, alangkah baiknya Kamu memakai pakaian yang tertutup untuk menghormati aturan ini. Simpan pakaian piknik ala Bali dan mulailah memakai kemeja panjang jika ke Aceh.
Aturan ini hanya berlaku di Desa Curee Baroh, Bireuen. Pertengahan November lalu, kepala Desa Curee Baroh, Kab. Bireuen melarang penggunaan wifi di warung-warung karena dianggap merusak generasi muda.
Sejak 26 Mei 2010, Bupati Aceh Barat mewajibkan wanita untuk mengenakan rok dan melarang menggunakan pakaian ketat. Pada awal penerapan aturan ini, sebanyak 20 ribu rok telah disiapkan Pemkab dan dibagikan kepada para wanita yang terjadi razia secara cuma-cuma.
Bila Aceh Barat jadi tujuan wisatamu, baiknya bawa rok di ranselmu untuk berjaga-jaga. Selain itu, lebih baik mengenakan blouse lengan panjang oversize. Kamu tetap tampil keren saat liburan.