Asia Tri Jogja 2017 Sukses Tampilkan Puluhan Seniman Lokal dan Mancanegara

Event seni tahunan Asia Tri Jogja telah berlangsung selama tiga hari berturut-turut dengan sukses. Para seniman yang tampil berasal dari berbagai negara.

SHARE :

Ditulis Oleh: Syaiful Millah

Gelaran Asia Tri Jogja 2017 yang berlangsung selama 3 hari, mulai rabu hingga jumat malam 27-29 September berlangsung sukses, meskipun cuaca mendung dan hujan sempat mengguyur wilayah Jogja.

Penampilan salah satu peserta AJT, Rina Takahashi yang berasal dari Jepan. Foto Dikasinarta

Asia Tri yang merupakan sebuah festival seni pertunjukan ini diprakarsai oleh tiga artis dari negara yang berbeda yakni Korea Selatan, Jepang dan Indonesia (Yogyakarta). Para seniman yang memprakarsai festival seni tahunan ini adalah Yang Hye Jin dari Korea Selatan, Soga Masaru dari Jepang serta Bambang Paningron dan Bimo Wiwohatmo dari Indonesia (Yogyakarta). Meski begitu, event Asia Tri Jogja tidak menutup diri hanya menampilkan para seniman dari tiga negara tersebut. Artis dan seniman dari berbagai negara bisa ikut turut tampil di salah satu gelaran seni terbaik Yogyakarta ini tanpa memandang suku, ras, agama dan latar belakang lainnya. 

Ajang tari tingkat internasional Asia Tri Jogja ini telah berlangsung di kawasan Omah Petroek Hargobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Pemilihan tempat yang terletak di desa ini mendapat apresiasi dari para peserta yang tampil di AJT, pasalnya suasana yang ada di Omah Petroek sangat mendukung terjadinya interaksi yang intens antar sesama peserta dari berbagai negara. 

“justru ditempat yang seperti ini kan kita bisa mengembangkan banyak hal. Komunikasi juga bisa lebih intens” ujar salah seorang pemrakrsa Asia Tri Jogja, Bambang Paningron.

Salah satu penampilan BELLACOUSTIC saat di panggung JISP 2017.

Event Asia Tri Jogja 2017 dimulai pada rabu malam dengan penampilan dari Borneo Lantunan Aqoustic “BELLACOUSTIC” dari Borneo, Kalimantan Tengah. Mereka menampilkan pertunjukan musik etnik yang mengangkat kearifan lokal daerah. Grup musik ini sebelumnya juga tampil dalam gelaran Jogja International Street Performence 2017 di panggung pembukaan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret, Yogyakarta. 

Hingga gelaran berakhir pada Jumat malam, Asia Tri Jogja tahun 2017 menampilkan puluhan seniman tari dari beberapa negara seperti Jepang, Malaysia, Taipei, Singapura, dan Sri Lanka. Diakhiri degan penampilan  penutup dari kelompok Satri Ayodya asal Jogja. Acara kemudian dilanjut dengan farawell party sebagai puncak acara interaksi antar para pengisi acara, panitia dan pengunjung. 

Pengisi AJT melibatkan seniman dari beberapa negara

Meskipun di prakarsai oleh tiga negara, Asia Tri Jogja juga menggandeng para seniman dari negara-negara lainnya seperti Singapura, Malaysia, China dan Sri Lanka. 

Adapun para seniman mancanegara yang ikut memeriahkan acara ini diantaranya Jun Amanto, Rina Takahasi dan Nishimonai Bon Odoro dari Jepang, Kalpana Sivan dan Rupbiny dari Singapura, Wang Yu Kwn dari Taipei, Suhaimi Magi dari Malaysia dan Ranranga Dance Academy dari Sri Lanka.

Ranranga Dance Academy asal Sri Lanka. Foto : Ridzki

Salah satu tari yang ditampilkan dari Ranranga Dance merupakan tari tradisional khas Sri Lanka dengan nuansa budaya yang kental. Ternyata kelompok tari ini sudah sangat terkenal tidak hanya di negara asalnya tapi di mata dunia, hingga organisasi budaya seni tari dunia International Dance Council (CID-UNESCO) memberikan penghargaan dan keanggotaan eksklusif bagi Ranranga Dance Academy. 

Seniman Indonesia juga turut meriahkan AJT 2017

Tidak hanya dari mancanegara, salah satu event tahunan Jogja ini juga menghadirkan berbagai kelompok seni dari beberapa daerah di Indonesia, seperti Yogyakarta, Malang, Cirebon, Solo, Surabaya dan Lampung yang tak kalah epik menapilkan pertunjukan. 

Berikut ini nama kelompok seniman lokal yang tampil di Asia Tri Jogja, ada Devintri, Mila Art Dance, DemZel Art  Gesture, Kiki Rahmawati dan Satrio Ayodya dari Jogja, Windarti Dance dari Solo, Ayu Laksmi dari Bali, Malang Dance, Ayu Permata Dance Company dari Lampung, dan Belle Ballet dari Surabaya dan tentu saja pertunjukan seni Pager Bumi oleh promotor AJT dari Indonesia, Bimo Wiwohatmo dan Garin Nugroho.

penampilan Mother of Earth oleh Mila Art Dance (Jogja) di panggung AJT 2017.

Untuk harapan besar ke depannya, promotor asal Indonesia, Bambang Paningron menyampaikan bahwa pihaknya menargetkan untuk menggelar gathering besar seluruh peserta yang pernah hadir di Asia Tri dari awal hingga tahun ini, pada Tahun 2019 mendatang dengan lebih dari 20 negara yang berpartisipasi dalam event Asia Tri.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU